Sebagai dampak industrialisasi besar-besaran, Tiongkok punya masalah polusi udara yang sangat parah. Terutama di Xian yang beberapa dekade terahir merupakan kawasan industri dan masih menggandalkan batu bara sebagai sumber pembangkit listriknya.
Udara yang bersih pun menjadi kebutuhan prioritas warganya. Para ilmuwan di Institute of Earth Environment dari Chinese Academy of Sciences punya ide yang efektif dan relatif murah untuk menekan polusi udara kota.
baca juga: Mudik Imlek di Tiongkok
Proyek pembanguan menara pembersih udara diluncurkan sejak 2015 di distrik Chang'an. Namun pekerjaan kontruksinya baru selesai tahun lalu.
Sistem kerja menara ini seperti rumah kaca. Udara yang tercemar polusi disedot ke dalam menara dan dipanaskan yang mesinnya ditenagai sinar matahari. Udara tersebut kemudian dibersihkan.
Menara tersebut menghasilkan 10 juta meter kubik udara bersih dalam sehari. Di dalam beberapa bulan uji coba tahun lalu di area seluas 10 km, hasilnya kualitas udara diklaim semakin baik.
Deretan apartemen murah di Xian tampak diliputi kabut yang merupakan polusi udara pada Februari 20018. AFP Photo/Fred Dufour
Terdapat lebih dari selusin stasiun pemantauan polusi di daerah itu untuk menguji dampak menara. Namun penelitian yang dilakukan masih awal dan akan terus berlangsung untuk mengetahui seberapa efektif menara tersebut.
Sebelumnya, Tiongkok juga pernah membangun menara air purifer terbesar di 2016. Dibangun oleh seniman asal Belanda, Daan Roosegaarde di 798-sebuah taman kreatif di Beijing.
Menara tersebut tingginya 7 meter dan mampu menghasilkan udara bersih sekitar delapan meter kubik per detik. Smog Free Tower bekerja menggunakan energi matahari sehingga tidak perlu menggunakan listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di