Volume transaksi properti meningkat sebesar 35 persen dibanding kuartal lalu, meski realisasi pada kuartal ketiga turun sebesar 19 persen dibanding tahun lalu.
Geliat investasi di kuartal ketiga didorong oleh peningkatan aktivitas di sejumlah pasar Asia Utara, terutama di Tiongkok (-10 persen year on year), Korea Selatan (-2 persen year on year) dan Jepang (-18 persen year on year).
Selain itu, investasi di Australia (-45 persen secara tahunan) dan Hong Kong (-27 persen secara tahunan) masih tetap lemah selama kuartal tersebut.
"Pertanda utama dimulainya kembali aktivitas investasi pada kuartal ketiga dengan volume investasi yang meningkat di Tiongkok, Korea, dan Jepang," kata CEO Pasar Modal JLL Asia Pasifik Stuart Crow dalam keterangan tertulis, Selasa, 17 November 2020.
Menurutnya, transaksi properti meningkat seiring dimulainya kembali aktivitas ekonomi di masing-masing negara. Tokyo dan Seoul merupakan dua kota dengan nilai investasi tertinggi pada 2020.
"Ketidakpastian akan tetap ada di masa mendatang, namun banyak pihak percaya bahwa penurunan aktivitas transaksi telah mencapai titik terendah dan kami optimistis untuk kuartal keempat akan terus bertumbuh," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News