Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), kenaikan di Kabupaten Tangerang bahkan lebih tinggi dibandingkan Tangerang Selatan 11,5 persen, Kabupaten Bogor 8,5 persen, dan Depok 7,5 persen.
Menurut Country Manager Rumah.com Marine Novita, kenaikan harga rumah terutama didorong oleh area-area idaman yang menjadi incaran pencari rumah dimana keempat area tersebut merupakan destinasi favorit para pencari rumah.
"Di samping itu, penyebab harga rumah selalu naik di antaranya inflasi, ketersediaan tanah yang tak pernah bertambah sementara jumlah penduduk terus bertambah, dan kenaikan harga bahan bangunan," ungkapnya dalam laporan.
Menangkap peluang kenaikan harga rumah tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengembangkan klaster Cendana Homes Series di Lippo Village sejak 2022. Klaster tersebut menargetkan pemilik rumah pertama.
CEO LPKR John Riady mengatakan klaster Cendana selalu habis terjual. Selain itu, LPKR juga menyasar pasar premium melalui klaster Brava yang berada di kawasan Lippo Village.
Klaster pertama seri ini, yaitu Brava Himalaya yang memiliki harga sekitar Rp4,1 miliar per unitnya. Hal ini membuktikan kemampuan LPKR dalam memperluas penetrasi pasar.
"Bisnis properti menunjukkan tanda pemulihan yang terlihat dengan meningkatnya pra penjualan produk klaster Cendana dan Brava di Lippo Village. Indonesia sedang dalam masa pemulihan dan kegiatan sudah berangsur-angsur normal kembali, kami yakin kondisi makro juga akan mendukung pertumbuhan bisnis kami di 2022," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News