Rumah seken di Surakarta atau Solo memimpin kenaikan tertinggi sebesar 6,3 persen. Sedangkan secara tahunan, kenaikan harga rumah seken secara konsisten masih dipegang Denpasar, yakni 19,8 persen.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya menjelaskan sejak Agustus 2023, pihaknya melihat Surakarta dan Solo mencatatkan pertumbuhan harga tahunan yang cukup konsisten hampir di setiap bulannya.
"Pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi pada November 2023 sebesar 8,3 persen year-on-year (yoy). Harga rumah di Surakarta meski mengalami fluktuasi setiap bulannya, secara umum menunjukkan tren yang meningkat sejak awal 2023," jelas dia dalam laporan dikutip Minggu, 1 September 2024.
Baca juga: Harga Properti di Bali Naik, Ini Pemicunya |
Dari sisi permintaan (enquiries), Surakarta sempat mengalami penurunan permintaan yang signifikan pada periode Februari-Maret 2023. Permintaan rumah yang dijual turun 37,9 persen di Februari 2023 dan permintaan rumah yang disewa turun 38,4 persen pada Maret 2023.
Namun memasuki tahun 2024, permintaan rumah yang dijual naik 61% secara tahunan, dibandingkan Februari 2023, dan rumah yang disewa naik 36,5% dibandingkan Maret 2023. Jika disimpulkan, tren ini mengindikasikan permintaan rumah yang dijual dan disewa di Surakarta secara umum bergerak naik meski terbilang fluktuatif.
Sepanjang periode Januari-Juli 2024, area paling populer dalam permintaan rumah seken di Surakarta adalah Banjarsari (35,2 persen), Jebres (30,4 persen) dan Laweyan (22,3 persen).
Sementara, Serengan dan Pasar Kliwon mencatatkan proporsi popularitas yang lebih kecil di 7,1 persen dan 4,9 persen. Salah satunya dikarenakan Serengan dan Pasar Kliwon memiliki area yang lebih kecil dibandingkan kecamatan lainnya, sehingga mencatatkan permintaan yang lebih sedikit.
Sementara wilayah lain, seperti Banjarsari dan Laweyan merupakan dua area yang terbilang strategis lantaran juga berlokasi paling dekat dari Bandar Udara Adi Soemarmo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News