Demi bertahan di tengah pandemi, banyak tenant mengubah konsep tokonya. Foto: Shutterstock
Demi bertahan di tengah pandemi, banyak tenant mengubah konsep tokonya. Foto: Shutterstock

Cara Pelaku Ritel Bertahan di Tengah Pandemi, Ubah Konsep Toko

Rizkie Fauzian • 27 Mei 2021 17:49
Jakarta: Pemerintah melakukan pembatasan jam operasional, pengunjung maupun menetapkan protokol kesehatan di semua pusat perbelanjaan. Hal ini membuat pelaku usaha melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kinerja penjualan.
 
Head of Retail Services Colliers Indonesia Sander Halsema menyebutkan beberapa tenant di pasar ritel mengubah konsep agar tetap bertahan. Bahkan beberapa pelaku usaha mengubah orientasi bisnis.
 
"Konsep pop-up store atau cloud kitchen melibatkan sedikit modal," jelasnya dalam laporan, dikutip Rabu, 27 Mei 2021.

Menurutnya, konsep tersebut memberikan kesempatan kepada retailer Untuk bertahan di tengah kondisi pasar saat ini. Hal ini juga dapat memperluas jangkauan pasar dengan biaya yang jauh lebih rendah. 
 
Selain konsep di atas ada beberapa alternatif lain yang digunakan, yakni semi-outdoor. Dengan adanya peraturan pembatasan sosial, banyak pengunjung yang akhirnya mulai mencari pusat perbelanjaan, toko atau bahkan restoran yang memiliki ruang terbuka. 
 
"Dengan memaksimalkan penggunaan area luar ruangan, landlord dapat memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik kepada pengunjungnya, terutama ditambah dengan adanya layout yang telah disesuaikan dan menggunakan teknologi yang canggih," jelasnya.

Pop-up stores

Ada juga konsep pop-up stores. Membuka toko pop-up atau pop-up stores lebih menarik karena risiko finansialnya lebih rendah. Biaya untuk pop-up stores lebih kecil dari toko fisik biasa dengan masa sewa yang panjang.
 
Pop-up stores ini lebih kecil biayanya dari toko ritel biasa karena memerlukan area yang lebih kecil, biaya fit-out yang lebih rendah, periode sewa yang lebih pendek, dan membutuhkan staf yang lebih sedikit.
 
"Selain itu, pop-up stores juga biaya operasionalnya yang lebih rendah dan lebih fleksibel dalam memperluas gerai ke lokasi baru dan menutup gerai yang kinerjanya kurang optimal," jelasnya.
 
Pop-up stores juga merupakan strategi pemasaran yang baik untuk membuat konsumen tetap sadar akan keberadaan brand dan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, lokasi dan strategi pemasaran adalah dua elemen utama untuk memaksimalkan kinerja pop-up stores.

Cloud kitchens

Colliers memprediksi kalkulasi pasar pesan-antar makanan akan meningkat sekitar 42 persen selama periode waktu 2019 hingga 2021. 
 
"Ini menunjukkan bagaimana pasar pengiriman makanan telah tumbuh secara eksponensial dalam dua tahun terakhir," kata Sander.
 
Cloud kitchens menggantikan restoran dengan layanan lengkap dan menawarkan alternatif yang lebih murah bagi pengecer F&B untuk berkembang lebih cepat dengan biaya lebih rendah. 
 
Jumlah cloud kitchens di Indonesia meningkat pesat dan menjadi saluran penting bagi retailer F&B untuk berkembang di Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan