Pengamat ekonomi INDEF Agus Herta Sumarto menilai sektor properti yang belum bergairah saat ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum benar-benar pulih dari dampak pandemi.
"Saat ini konsumen properti menghadapi dua beban sekaligus. Pertama, kenaikan suku bunga KPR dan kedua daya beli yang belum benar-benar pulih. Inilah yang kemudian menjadikan kinerja sektor properti belum bergairah seperti sebelum pandemi," kata Agus saat dihubungi dikutip dari Antara, Jumat, 8 Juli 2022.
Agus mengatakan tantangan di sektor properti masih cukup besar dan proses pemulihan ekonomi sepertinya tidak secepat yang diharapkan hingga akhir 2022, karena para pelaku industri properti masih akan melakukan aksi wait and see terhadap kondisi geopolitik global.
"Di sisi lain, bagi masyarakat yang memiliki dana lebih dan dana cadangan yang cukup, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti karena harga-harga properti saat ini mulai melandai," kata Agus.
Baca juga: Harga Jadi Alasan Properti di Bekasi Mulai Diburu |
Oleh karena itu, terdapat dua alternatif yang bisa dilakukan untuk mendorong sektor properti, melalui relaksasi perpajakan kepada pengembang agar harga rumah bisa lebih murah atau melonggarkan batas Loan To Value (LTV) untuk mempermudah kredit konsumen.
"Jika memiliki di sisi penawaran maka pemerintah bisa memberikan relaksasi perpajakan sehingga harga properti bisa lebih murah, atau BI menaikkan nilai LTV sehingga konsumen memiliki kelonggaran untuk membeli properti dengan cara kredit," katanya.
Namun, langkah ini juga harus dibarengi dengan manajemen risiko yang baik, karena meningkatkan LTV juga berpotensi menaikkan risiko pembiayaan.
"Jangan sampai kebijakan pelonggaran LTV ini malah menciptakan non performing loan (NPL) bagi lembaga pembiayaan," ungkapnya.
Agus juga mengingatkan masyarakat diharapkan dapat menghitung dan memitigasi risiko usaha, karena paling tidak sampai akhir tahun ini tingkat ketidakpastian masih sangat tinggi.
"Kita masih harus tetap waspada walaupun kita tetap optimis terhadap proses pemulihan ekonomi yang terjadi," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News