Survei Harga Properti Residensial (SHPR), penjualan rumah pada triwulan IV-2020 terkontraksi 20,59 persen (yoy), lebih kecil dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 30,93 persen (yoy).
Penurunan volume penjualan terjadi pada rumah tipe besar dan tipe menengah yang masing-masing turun hingga 36,65 persen dan 24,13 persen. Sementara tipe kecil turun 15,06 persen.
Penurunan penjualan properti terjadi karena adanya pandemi covid-19 dan penerapan PSBB. Faktor lain yang menjadi penghambat penjualan properti adalah suku bunga KPR.
"Meskipun rata-rata suku bunga KPR turun pada triwulan IV sebesar 8,55 persen, namun suku bunga tersebut dirasakan masih cukup tinggi bagi konsumen terutama tipe rumah kecil dan menengah," Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryo dikutip dari laman BI, Selasa, 16 Februari 2021.
Sementara faktor lainnya soal proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, masalah perizinan atau birokrasi, dan kenaikan harga bahan bangunan.
Secara triwulan, penjualan properti residensial turun sebesar 3,81 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 7,87 persen.
Penurunan penjualan rumah secara triwulan terjadi pada rumah tipe kecil dan tipe besar. Sementara tipe menengah mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News