Foto: dok MI.
Foto: dok MI.

Kementerian PUPR: Realisasi Belanja Infrastruktur Sudah Capai Rp53,16 Triliun

Antara • 06 Juli 2021 15:46
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat realisasi belanja infrastruktur hingga 4 Juli 2021 mencapai Rp53,16 triliun.
 
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan agar terus meningkatkan kualitas belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan memperhatikan tiga prinsip reformasi anggaran belanja, yakni ekonomis (spending less), efektif (spending well) yakni tepat sasaran, dan efisien (spending wisely).
 
"Saya pastikan kegiatan-kegiatan strategis di Kementerian PUPR tetap berjalan dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dampak pandemi covid-19," kata Menteri Basuki dilansir dari Antara, Selasa, 6 Juli 2021.

Kementerian PUPR terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan pada masa pandemi covid-19 ini.
 
Tercatat sesuai data e-monitoring hingga 4 Juli 2021, dari total pagu anggaran 2021 yang mengalami perubahan dari semula Rp149,81 triliun menjadi Rp139,86 triliun, realisasinya sudah 38,01 persen atau senilai Rp53,16 triliun dan progres fisik sebesar 39,80 persen. Ditargetkan hingga akhir 2021, realisasi belanja infrastruktur PUPR sebesar Rp137,23 triliun atau 98,12 persen.
 
Sebagai upaya optimalisasi penggunaan alokasi anggaran TA 2021, Kementerian PUPR juga melakukan penajaman rencana penyerapan anggaran sebesar Rp11,14 triliun untuk kebutuhan penanganan bencana sebesar Rp2,19 triliun dan kebutuhan mendesak lainnya sebesar Rp8,95 triliun.
 
Dari total anggaran 2021 tersebut juga termasuk dari program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT). Program tersebut di antaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya. Khusus untuk program PKT, realisasinya mencapai 49,41 persen atau senilai Rp11,48 triliun dengan serapan 746.342 orang atau 60,5 persen dari total anggaran PKT 2021 senilai Rp23,24 triliun dengan target menyerap 1,23 juta tenaga kerja.
 
"Program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi," kata Menteri Basuki.
 
Menteri PUPR menekankan, program ini bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa, menjaga daya beli masyarakat serta menyerap tenaga kerja. Terdapat 20 kegiatan yang diharapkan dapat membantu mempercepat program Pemulihan Ekonomi Nasional pascapandemi covid-19.
 
Selain PKT yang menjadi program utama untuk mendukung PEN, juga terdapat empat program lainnya yakni dukungan pengembangan pariwisata sebesar Rp3,67 triliun dengan progres 34,69 persen, ketahanan pangan Rp25,84 triliun dengan progres 48,18 persen, dukungan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebesar Rp2,75 triliun dengan progres 13,71 persen dan Information and Communication Technologies (ICT) sebesar Rp161 miliar dengan progres 27,76 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan