CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, menyampaikan bahwa upaya ini didukung oleh audit energi berkala, penerapan efisiensi energi, peningkatan aset secara sistematis, serta pemanfaatan peluang dalam pembangunan gedung hijau dan energi terbarukan.
"Dalam hal efisiensi energi dan audit berkala, LPKR mendorong setiap unit bisnis melaksanakan dekarbonisasi melalui kemitraan dengan vendor untuk penggantian peralatan hemat energi, sekaligus pengadaan skala grup agar lebih efisien biaya," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 September 2025.
Perusahaan juga menyediakan dukungan teknis berupa peta jalan dekarbonisasi dan rencana implementasi di masing-masing unit. Misalnya di sektor gaya hidup, Lippo Malls Indonesia menargetkan penghematan energi senilai Rp14,5 miliar per tahun dari hasil audit 18 pusat perbelanjaan.
Baca juga: Daur Ulang Air Limbah Jadi Cara LPKR Hadapi Perubahan Iklim |
Sementara itu, Aryaduta Hotels tengah melakukan pembaruan sistem pendinginan udara yang diproyeksikan dapat memangkas 10 persen konsumsi energi. Di segmen kesehatan, Siloam Hospitals telah mengalokasikan Rp5,3 miliar untuk proyek energi, termasuk optimalisasi chiller dan pemasangan panel surya (PV).
Tahun ini, Siloam melanjutkan terobosan baru seperti OT Smart Cooling dan retrofit peralatan, sebagai langkah menuju Net Zero Emissions 2060.
Digitalisasi menjadi motor penggerak efisiensi
Unit bisnis LPKR mulai menggunakan dasbor otomatis untuk memantau konsumsi energi dan air harian. Dengan sistem ini, perusahaan dapat mendeteksi anomali lebih cepat dan menyusun strategi penghematan yang lebih tepat sasaran.Selain itu, LPKR juga tengah menguji Building Management System (BMS) digital dan solusi pendingin berbasis AI di sejumlah aset. Perusahaan bahkan telah mengadopsi sistem manajemen data ESG secara grup untuk menyederhanakan pelaporan sekaligus memastikan progres menuju target keberlanjutan.
Dalam mendukung transisi energi bersih, LPKR memperluas penggunaan tenaga surya serta membangun stasiun pengisian kendaraan listrik (EV charging) di berbagai kawasan properti. Langkah ini sejalan dengan Program Percepatan Kendaraan Listrik Nasional.
Tidak hanya fokus pada energi, LPKR juga aktif menciptakan ruang hijau. Hingga kini, lebih dari 160.000 pohon telah ditanam untuk mengurangi panas perkotaan, meningkatkan kualitas udara, sekaligus menyerap karbon. Pada 2024, tambahan 478 pohon ditanam di Lippo Village/Park Serpong dan 1.114 pohon di San Diego Hills.
Selain itu, melalui Town Management Development (TMD), perusahaan menggelontorkan dana Rp17,5 miliar untuk revitalisasi taman dan ruang terbuka hijau. Kampanye edukatif juga digalakkan agar masyarakat terlibat aktif, termasuk mencegah pembakaran sampah rumah tangga yang dapat memperburuk polusi udara.
Dengan rangkaian inisiatif tersebut, LPKR menegaskan posisinya sebagai pelaku usaha yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga berkomitmen menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News