LPKR mengikuti standar pengelolaan limbah yang sesuai dengan karakteristik operasionalnya. Foto: LPKR
LPKR mengikuti standar pengelolaan limbah yang sesuai dengan karakteristik operasionalnya. Foto: LPKR

Daur Ulang Air Limbah Jadi Cara LPKR Hadapi Perubahan Iklim

Rizkie Fauzian • 24 Juli 2025 15:25
Jakarta: Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi. Caranya dengan mengurangi jejak karbon dan air, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.
 
CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, unit usaha LPKR menghasilkan total 4,2 juta meter kubik air limbah. Dari jumlah tersebut, sekitar 38 persen berhasil dimanfaatkan kembali.
 
"Air limbah yang dikelola oleh Divisi Pengolahan Air LPKR tidak hanya berasal dari bisnis internal, tetapi juga dari penghuni kawasan residensial, komersial, dan industri yang berada dalam jaringan layanan perusahaan," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Juli 2025.

Komitmen ini mencerminkan visi jangka panjang LPKR untuk membangun lingkungan yang sehat, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.
 
Salah satu bentuk aksi konkret perusahaan adalah pengelolaan air limbah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Air limbah dari properti milik dan yang dikelola LPKR tidak dibuang sembarangan.
 
Seluruhnya diproses melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bersertifikasi, yang sebagian besar berada di lokasi properti (on-site), sebelum dibuang secara aman atau dimanfaatkan kembali. Kualitas air hasil olahan juga dipantau secara rutin, baik dari sisi pH maupun debit aliran, dan diuji secara berkala oleh laboratorium terakreditasi.
 
Baca juga: Rumah Tapak jadi Andalan, LPKR Optimistis Hadapi Pasar Properti Domestik

Setiap jenis fasilitas di bawah naungan LPKR mengikuti standar pengelolaan limbah yang sesuai dengan karakteristik operasionalnya. Misalnya, rumah sakit mematuhi regulasi ketat dalam pembuangan limbah medis, demi memastikan keamanan pasien dan lingkungan.
 
Di sisi lain, pusat perbelanjaan dan hotel menerapkan pendekatan yang lebih berfokus pada keberlanjutan. Saat ini, sembilan mal telah mengadopsi sistem daur ulang air, sementara Aryaduta Hotels mengintegrasikan sistem drainase ke dalam IPAL hotel maupun kota, disertai audit rutin dan penggunaan bahan ramah lingkungan di area tamu dan dapur.
 
Di kawasan kota mandiri yang dikembangkan LPKR, terdapat IPAL terpusat yang melayani berbagai properti sekaligus, dengan jaringan saluran limbah yang terkoneksi. Endapan lumpur dari pengolahan air juga diproses di tempat khusus sebelum dikelola lebih lanjut.
 
Tak hanya limbah domestik, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) juga ditangani secara ketat sesuai dengan regulasi. Seluruh limbah B3 dikumpulkan secara terpisah, dikirim ke fasilitas berizin, dan dicatat secara rinci untuk menjamin transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan