Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pekerja sektor informal saat ini jumlahnya 60 persen dari populasi pekerja di Indonesia. Namun yang terlayani baru 10 persen.
"Artinya masih ada 50 persen pekerja sektor informal dan mandiri yang belum mendapatkan FLPP, kata Herry, saat Peluncuran Tabungan BTN Rumah Tapera dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BP Tapera, BTN dan Agregator Pekerja Informal, Selasa, 1 Agustus 2023.
Sejalan dengan target tersebut, kolaborasi antara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melalui Tabungan BTN Rumah Tapera diharapkan bisa mendongkrak penyaluran FLPP sektor informal dan mandiri yang baru terserap 10 persen.
Baca juga: BTN Bidik Pembiayaan Rumah Sektor Informal hingga Rp800 Miliar |
"Solusinya dengan membuat tabungan, sehingga yang informal ini bisa kita formalkan. Karena selama ini baru sampai bank ketemu satpam ditanya tidak punya slip gaji suruh pulang," ujarnya.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto menambahkan, keberadaan Tabungan BTN Rumah Tapera ini diharapkan bisa mendongkrak realisasi penyaluran FLPP untuk pekerja informal dan mandiri yang 2022 lalu hanya terserap 10 persen.
"Selama ini pekerja informal dan mandiri sulit untuk mendapatkan FLPP karena dinilai tidak bankable. Namun dengan adanya Tabungan BTN Rumah Tapera ini, pekerja informal dan mandiri bisa menjadi bankable dengan hanya menabung secara rutin selama tiga bulan," kata Adi Setianto.
BP Tapera menargetkan dengan adanya Tabungan BTN Rumah Tapera ini, bisa menyalurkan sebanyak 50 ribu FLPP untuk pekerja informal dan mandiri sepanjang 2023 ini.
Adi menjelaskan, pekerja informal dan mandiri yang disasar menjadi nasabah Tabungan BTN Rumah Tapera ini bisa berasal dari beragam berprofesi seperti wiraswasta, guru dan staf honorer, driver online, tukang cukur, honorer, nelayan, serta pelaku UMKM lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News