Meski Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus dilakukan sepanjang pandemi global covid-19, namun Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mencatat adanya penurunan minat hingga lebih dari 50 persen dari masyarakat yang ingin membeli rumah.
Data itu, lanjut Arief dihimpun dari aplikasi SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan) yang menunjukkan adanya penurunan pengajuan user SiKasep selama pandemi covid-19.
"Jika dalam kondisi normal (sebelum covid-19), rata-rata tiap harinya masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai user mencapai tiga ribu calon debitur, namun saat ini tidak sampai seribu user per harinya, menurun hingga sepertiga dari kondisi normal," ujar Arief.
Menurut Arief, kondisi itu disebabkan dampak pandemi covid-19 terhadap kondisi perekonomian Indonesia, terutama terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ia menambahkan, dampak covid-19 juga bisa menyebabkan MBR yang sudah mengakses FLPP kesulitan mengangsur pembayaran rumahnya. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan bank pelaksana mitra kerjanya untuk mendata MBR KPR Sejahtera FLPP terdampak covid-19 dan melaporkannya kepada PPDPP.
Berdasarkan data yang telah disampaikan oleh 37 bank pelaksana terkait debitur FLPP terdampak covid-19, per 6 Mei 2020 terdapat sekitar 273.980 debitur perlu mendapat perhatian khusus.
"Ketika kebijakan ini sudah berlaku, maka PPDPP pastikan dapat segera bertindak. Kami berharap kondisi ini dapat berlalu dan dapat kembali normal," ujar Arief.
Di sisi lain, Arief mengaku siap menerapkan tatanan kehidupan baru (new normal) pascapandemi untuk mendukung kinerja PPDPP dalam menyediakan akses hunian bagi rakyat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id