Misalnya rehabilitasi Gelora Bung Karno dalam rangka Asian Games 2018, rehabilitasi Pasar Johar, renovasi Masjid Istiqlal, dan rehabilitasi Rumah Gadang di Solok Selatan. Upaya pelestarian ini dilakukan untuk memelihara bangunan atau kawasan cagar budaya sehingga tradisi budaya lokal tetap terpelihara.
"Saya sadar bahwa ilmu arsitektur merangkum semua fungsi bangunan, struktur bangunan, serta estetika atau nilai seninya. Sehingga ke depan, semua pembangunan infrastruktur harus melibatkan arsitek, termasuk pembangunan jalan. Contohnya pada perkerasan tebing di Tol Cisumdawu, saya minta arsitek terlibat agar lebih bagus dan estetik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Juli 2022.
Baca juga: Gedung Peninggalan Arsitektur Kolonial di Madiun |
Arsitek juga berperan dalam pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang dilaksanakan pada 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Manado-Likupang-Bitung, Mandalika, dan Labuan Bajo.
"Peran arsitek bukan hanya mengubah wajah kawasan tersebut dengan tetap menjaga kearifan lokal, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat masyarakat lokal secara sosial-ekonomi," jelasnya.
Menteri PUPR juga menegaskan, saat ini pihaknya juga bekerja sama dengan IAI dalam persiapan infrastruktur untuk mendukung presidensi G20, di antaranya penataan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), penataan beberapa titik wisata di Labuan Bajo, penataan Kawasan Mandalika, penataan kawasan Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai di Bali, dan revitalisasi VVIP Bandara Ngurah Rai Bali.
Baca juga: Ibu Kota Baru Dibangun dengan Konsep Infrastruktur Hijau |
"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas keterlibatan IAI baik sebagai juri maupun peserta dalam Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," kata Basuki.
Menurut Basuki, dukungan serta sumbangsih ide, gagasan, dan karya dari para arsitek Indonesia dalam mengembangkan pusat pemerintahan baru yaitu IKN Nusantara yang meliputi Kompleks Istana, Kompleks Perkantoran Eksekutif, Legislatif, Perkantoran Yudikatif, Kompleks Peribadatan, serta Sumbu Kebangsaan IKN Nusantara sangat diperlukan untuk mewujudkan kota yang hijau, cerdas, dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News