Presiden Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan (kedua dari kanan). Foto: Rizkie Fauzian/Medcom.id.
Presiden Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan (kedua dari kanan). Foto: Rizkie Fauzian/Medcom.id.

Taji Perempuan dalam Industri Properti

Rizkie Fauzian • 09 Desember 2022 11:46
Bangkok: Keterlibatan perempuan dalam industri properti saat ini semakin luas. Perempuan tak lagi bekerja dari balik meja dan hanya berhubungan dengan pihak eksternal, tapi juga dalam perencanaan bisnis.
 
Jabatan yang dahulu hanya diisi oleh pria, kini banyak dipimpin perempuan. Di beberapa perusahaan pengembang lokal maupun asing, banyak perempuan yang menduduki posisi direktur pemasaran hingga presiden direktur.
 
Hal ini menjadi bukti keterlibatan perempuan di bidang properti dinilai cocok dan memiliki banyak kelebihan. Perempuan dianggap lebih detail dalam perencanaan dan sabar dalam berkomunikasi.

"Kalau perempuan kan mau mendengarkan. Perempuan egonya tidak setinggi pria. Begitu juga dengan staf perempuan yang dianggap bisa lebih mengalah," kata Presiden Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan dalam Asia Real Estate Summit (ARES) 2022 di Bangkok, dikutip Jumat, 8 Desember 2022.
 
Dirinya menjelaskan, jika kontribusi perempuan di sektor properti dan konstruksi mulai bergeser. Saat ini, banyak perempuan mulai mengisi jabatan yang biasanya diisi oleh kaum pria.
 
"Misalnya di Asiana, kalau dulu tidak ada sama sekali perempuan jadi project manager, sekarang ada perempuan. Bahkan pengembang lain juga begitu padahal kalau dulu perempuan hanya di bagian sales," jelasnya.
 
Baca juga: Pasar Properti Membaik, Asiana Group Bangun Apartemen Mewah Tahun Depan

Perempuan lebih detail

Peran perempuan dalam industri properti sebenarnya bukan hal baru. Sejak abad ke-17, banyak perempuan Ottoman yang mulai menekuni bidang properti dengan jual-beli rumah, bahkan menjadi pemilik rumah dan tanah.
 
Keterlibatan perempuan dalam properti tak hanya dalam urusan kepemilikan, tapi pengambil keputusan hingga detail bangunan. Perempuan dianggap menyukai sesuatu yang indah dan enak dipandang.
 
"Perempuan lebih detail, karena lebih banyak di rumah. Kita lebih tahu rumah itu seperti apa, lay out bagaimana. Produk yang dipilih juga harus comfortable. Hal-hal seperti ini harus ada," jelas istri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang tersebut.
 
Menurutnya, detail tak hanya memengaruhi tampilan tapi juga biaya produksi. Misalnya dalam desain apartemen, perempuan lebih bisa memanfaatkan setiap sudut yang ada.
 
"Perempuan biasa menggunakan sudut terbuang untuk interior, terutama buat apartemen kecil. Biasanya space kecil bisa lebih dimanfaatkan karena perempuan lebih detail," ungkapnya.
 
Dirinya juga menekankan tak hanya desain yang indah dan estetik, tapi yang tak kalah penting adalah fungsional. Desain dan fungsional harus seimbang.
 
"Desain segogyanya harus fungsional. Itu jadi satu kesatuan dan detail memang harus diperhatikan," ujarnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan