Pembangunan lainnya mencakup rumah khusus sebanyak 2.300 unit, rumah swadaya sebanyak 118.960 unit dan bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU) sebanyak 55.000 unit.
Untuk itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto berharap dukungan dari pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan hunian layak yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami juga siap menggandeng seluruh mita kerja bidang perumahan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada agar masyarakat Indonesia bisa menempati rumah yang layak huni," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Januari 2022.
Sementara itu, Kementerian PUPR berhasil menyelesaikan 196 tower rumah susun yang terdiri dari 7.075 unit pada 2021. Pembangunan rusun terdiri dari pembangunan Multi Years Contract (MYC) dan Single Year Contract (SYC).
Adapun sebanyak 109 tower yang terdiri dari 4.575 unit dan pembangunan dibangun secara MYC dan 87 tower terdiri dari 2.500 unit rusun dibangun secara SYC.
Kementerian PUPR juga menyelesaikan pembangunan 29 tower rusun untuk Peserta Didik Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB), 33 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 11 tower untuk MBR, 2 tower untuk pekerja, 27 tower untuk ASN dan 7 tower untuk TNI/Polri.
Sementara pembangunan rusun SYC TA 2021 terdiri dari 87 tower rusun dengan peruntukan 55 tower untuk Peserta Didik LPKB, 19 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 6 tower untuk MBR, 4 tower untuk TNI dan 3 tower untuk ASN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News