Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 200 ribu unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) 24.426 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) 769.903 unit, dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 200 ribu unit.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi pada 2022, Kementerian PUPR akan lebih fokus untuk mendorong kualitas perumahan.
"Dorong para stakeholder, khususnya perbankan dan pengembang agar memperhatikan kualitas perumahan yang bisa dituangkan dalam perjanjian kerjasama," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 12 Desember 2021.
Untuk mewujudkan perumahan yang berkualitas, maka dibutuhkan dukungan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai Lembaga Jasa Keuangan serta BUMN yang sejak awal berkomitmen mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan.
"Saya juga berharap BTN dapat bersama-sama mengawasi kualitas dan menyediakan perumahan yang layak huni, serta melakukan pengawasan dan evaluasi dalam proses kepemilikan rumah melalui KPR yang dijalankan," ujarnya.
Basuki berharap BTN sebagai salah satu pelaku utama ekosistem perumahan di sisi demand, khususnya dalam penyaluran program bantuan perumahan didorong untuk lebih aktif mempromosikan program penyediaan perumahan bersubsidi dari pemerintah.
Kementerian PUPR mengalokasikan pembiayaan perumahan pada 2021 melalui dana FLPP sebesar 157.500 unit, SSB untuk 859.582 unit, SBUM 157.500 unit, dan BP2BT sebanyak 18.950 unit.
Kinerja Program Sejuta Rumah menunjukkan tren yang semakin postif setiap tahunnya, kecuali dua tahun terakhir akibat pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News