Berdasarkan riset Lamudi.co.id pada semester I-2021, pencari properti di usia tersebut paling banyak menggunakan smartphone, desktop, ataupun perangkat lainnya.
Sementara pembeli berusia 18 sampai 24 tahun berada di peringkat kedua sebanyak 26,7 persen. Kemudian usia 35 sampai 44 tahun di 20,6 persen.
Riset tersebut menyebutkan kelompok usia 18 sampai 24 tahun adalah mereka yang
ada dalam tahap scouting, belum memiliki kekuatan ekonomi namun telah bercita-cita
untuk memiliki rumah sendiri.
Kelompok usia 25 sampai 34 mayoritas telah mencapai stabilitas finansial dan baru membina rumah tangga atau mulai berkeluarga. Pasalnya, hunian menjadi kebutuhan yang krusial bagi grup keluarga baru ini.
Sementara pencari ketiga terbanyak berasal dari kelompok usia 35 sampai 44 tahun yang sebagian besar telah berpengalaman dalam hal jual-beli properti namun terus berusaha mencari investasi yang lebih baik lagi.
VP Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw melihat tren properti saat ini, sangat terlihat bahwa kepemilikan rumah atau properti adalah pencapaian yang membanggakan bagi generasi milenial.
"Bukan hal yang mudah untuk dicapai orang-orang seumurannya dan ini menjadi bentuk
pembuktian diri atau self actualization," ujarnya dalam paparan, dikutip Selasa, 1 September 2021.
Sayangnya, pencari properti di kelompok usia ini dinilai masih kesulitan memiliki rumah
sendiri. Masih banyak stigma mengenai prioritas yang lebih tinggi untuk mencari pengalaman dan kesenangan jangka pendek.
"Namun, terlihat bahwa sebenarnya kepemilikan properti masih menjadi salah satu prioritas generasi ini," jelasnya.
Riset Lamudi.co.id lainnya menunjukkan bahwa pencarian properti milenial dan gen Z
didominasi lewat smartphone dengan hampir 95 persen. Hal ini menunjukkan kemudahan mendapatkan informasi mengenai properti itu penting terutama dari beragam sumber online.
Oleh karena itu, pelaku properti harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan ini.
Lamudi.co.id berupaya untuk terus mentransformasikan industri properti. Dengan property buyers beralih ke saluran digital, maka penyedia properti harus mengikuti kemana konsumen membawanya.
"Omni channel marketing sudah bukan lagi opsi melainkan keharusan untuk pemasar properti
modern. Melampaui metrics tradisional dan membuktikan hasil bisnis nyata dengan
menerapkan strategi berbasis data yang memiliki presisi lebih tinggi," sebut Michael.
Dalam tujuh tahun berdirinya Lamudi.co.id menghadirkan solusi kepemilikan properti melalui acara tahunannya Lamudi Property Fair (LPF). LPF ketiga dari Lamudi.co.id akan diselenggarakan pada 9 November sampai 19 Desember tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News