Pengembang diminta kreatif menjaga harga rumah tetap terjangkau. Foto: Shutterstock
Pengembang diminta kreatif menjaga harga rumah tetap terjangkau. Foto: Shutterstock

Strategi Pengembang Menjaga Harga Rumah Tetap Terjangkau

Rizkie Fauzian • 28 Juli 2022 18:59
Jakarta: Pasar properti, khususnya sektor rumah tapak masih bertahan di tengah perekonomian global saat ini. Padahal, kondisi di Tanah Air juga tak lebih baik terutama adanya kenaikan suku bunga hingga harga komoditas. 
 
Namun, kondisi saat ini tak membuat permintaan rumah tapak mengalami penurunan. Bahkan, rumah dengan harga berkisar Rp500 juta hingga Rp1 miliar masih banyak dicari.
 
"Semester I, 75 persen penjualan rumah tapak didominasi oleh harga di bawah Rp1 miliar. Segmen ini cukup banyak yang masuk, dan banyak dicari juga," kata Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim dalam media briefing dikutip Kamis, 28 Juli 2022.

Menurutnya, harga rumah menjadi salah satu tantangan bagi pengembang saat ini terutama di tengah kondisi global. Untuk itu, para pengembang harus berpikir kreatif untuk menjaga harga rumah tetap terjangkau.
 
"Faktor yang membuat rumah tapak tetap menarik karena harganya yang terjangkau. Maka pengembang harus menjaga harga meski bahan material naik, misalnya dengan mengurangi luas bangunan," jelasnya.
 
Tak hanya itu, pengembang juga perlu melakukan inovasi dari sisi behaviour dan taste terutama jika sasarannya adalah generasi milenial. 
 
"Milenial ini lebih menyukai rumah-rumah yang compact, jadi kita lihat inovasi ini yang sudah dilakukan oleh pengembang," ungkapnya.
 
Selain inovasi tersebut, kemudahan dalam pembelian juga bisa menjadi strategi pengembang. Misalnya mekanisme pembayaran yang lebih fleksibel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan