"Satu tower untuk petugas lapas yang masih bujangan, satu tower lagi untuk yang sudah berkeluarga," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam upacara peletakan batu pertama proyeknya, Sabtu (30/7/2018).
Rumah susun yang sedang dibangun itu memang bukan untuk dibeli atau disewakan kepada masyarakat umum. Melainkan sebagai tempat tinggal dinas bagi sipir yang bertugas di berbagai lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan.
"Untuk pejabat strukturalnya kita bangunkan rumah khusus, sebanyak 28 unit," imbuh Basuki.
.jpg)
Rusun untuk sipir yang bujangan, terdiri dari empat lantai. Terdapat 50 unit yang masing-masing luasnya 24 meter persegi. Kapasitas tampung maksimalnya 196 orang sipir.
Setiap unit rusun dinas dan rumah dinas sipir telah dilengkapi perabotan. Nilai kontrak masing-masing proyek Rp 28 miliar dan Rp 4,3 miliar.
Di dalam kesempatan sama Menkumham Yasonna Laoly mengungkapkan saat ini ada lebih dari 500 pegawai Lapas Nusakambangan. Namun kurangnya fasilitas yang disediakan maka sebagian besar pegawai tinggal di Cilacap.
Maka pembangunan rusun yang meski daya tampungnya masih relatif kecil, setidaknya sudah memecahkan sebagian masalah. Sipir tidak harus menyebrang dari dan ke Cilacap untuk bertugas sehingga pengerahan petugas bisa lebih efisien.
"Ini akan sangat membantu Kemenkumham" tambahnya.
Selain untuk sipir, di Nusakambangan juga dibangunkan perumahan bagi para pengungsi korban bencana alam, prajurit TNI/Polri, penjaga perbatasan di pulau-pulau terluar. Termasuk untuk warga nelayan setempat.
Kementerian PUPR juga sedang membangun rusun bagi aparat Kantor Imigrasi Kelas I Kota Batam. Tahun lalu telah dibangun satu tower rusun untuk aparat Kantor Imigrasi Kelas I Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News