Konsep rumah hijau dan sehat bantu mengurangi tingkat penyebaran ISPA. Foto: Shutterstock
Konsep rumah hijau dan sehat bantu mengurangi tingkat penyebaran ISPA. Foto: Shutterstock

Konsep Rumah Hijau Bantu Masyarakat Lebih Nyaman di Masa Pandemi

Antara • 27 April 2021 19:32
Jakarta: Pandemi covid-19 menciptakan adaptasi baru bagi kehidupan masyarakat baik di luar maupun di dalam rumah. Melalui konsep rumah sehat ramah lingkungan, masyarakat diajak untuk menata ulang hunian agar lebih sehat.
 
Arsitek Sigit Kusumawijaya mengatakan, pemahaman konsep akan rumah sehat ramah lingkungan diprioritaskan untuk menghindari kesalahpahaman akan anggapan bahwa rumah hijau adalah rumah yang memerlukan biaya perawatan tinggi.
 
"Pemahaman lain dari rumah sehat adalah rumah yang hanya memiliki banyak lahan hijau, banyak pohon ataupun sekadar dicat hijau," katanya, Selasa, 27 April 2021.

Sigit menjelaskan korelasinya secara tidak langsung yang nyata dirasakan adalah rumah hijau dan sehat dapat signifikan mengurangi beban dari fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia (puskesmas, klinik, dan rumah sakit). 
 
Terlebih dalam kondisi saat ini rumah hijau dan sehat secara nyata dapat membantu mengurangi tingkat penyebaran tertular penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) termasuk memberikan kenyamanan penghuninya selama pandemi.
 
"Hal ini dikarenakan walaupun hampir keseluruhan waktu penghuninya berada di dalam rumah, mereka akan tetap dapat merasakan berintensitas dekat dengan alam dan sekitar," tambah Sigit.
 
Manfaat yang dapat dirasakan dengan merancang ulang tata ruang hijau antara lain, adanya pergantian udara segar yang dapat menghilangkan berbagai polutan (baik dari penguapan racun material rumah ataupun transmisi udara atau sistem pernafasan manusia) di dalam rumah.
 
Selain itu, penghuni juga bisa mendapatkan langsung sinar matahari untuk penerangan alami dan manfaat asupan kebutuhan pro vitamin D (sinar matahari), serta manfaat kedekatan dengan alam sebagai bagian dari elemen penyembuhan (self healing) seperti rasa tenang dan relaksasi pada penghuni (therapeutic).
 
Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI & Ketua Terpilih PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bukan hanya dalam protokol kesehatan saja, namun juga kesiapan ruang yang memungkinkan orang untuk tetap beraktivitas.
 
"Kami berharap rekomendasi ini bisa menjadi rujukan dan masuk dalam regulasi sebagai upaya mengembalikan aktifitas masyarakat agar tidak hanya patuh pada protokol tetapi juga memperhatikan tata kelola ruang ini, terutama di ruangan-ruangan tertutup yang lebih berisiko," kata Adib.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan