Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian.
Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023. Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian.

Siapkah Industri Furnitur dan Kerajinan Indonesia Jadi Acuan di ASEAN?

Rizkie Fauzian • 10 Maret 2023 17:27
Jakarta: Industri furnitur dan kerajinan Indonesia diharapkan mampu terus meningkatkan nilai ekspor dan mendorong peningkatan ekonomi nasional. Dalam lima tahun terakhir, ekspor produk furnitur Indonesia terus mengalami peningkatan.
 
Pada 2021, peningkatan nilai ekspor industri furnitur dan kerajinan tercatat mencapai lebih dari 27 persen. Bersama pemerintah, Himpunan IndustrI Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan ekspor mebel dan kerajinan senilai USD5 miliar di akhir 2024. Artinya, berdasarkan realisasi ekspor 2021 hingga 2024 dibutuhkan pertumbuhan minimal 13,4 persen per tahun.
 
Untuk merealisasikan hal ini salah satu dukungan yang dibutuhkan adalah terkait pembiayaan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) membuat roadmap untuk mendukung realisasi ekspor senilai USD5 miliar.

Dirinya juga berharap industri furnitur dan kerajinan Indonesia minimal bisa menjadi benchmark industri di ASEAN.
 
Baca juga: HIMKI Bidik Ekspor Industri Capai USD5 Miliar di 2024

"Secara craftmanship Indonesia sudah unggul, dari ketersediaan bahan baku kita juga tersedia dan sumber daya manusia juga siap. Secara potensi kita lebih unggul dan ini harus terus didorong supaya dapat bersaing dengan negara-negara lain," ujar Airlangga saat membuka Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023, Jumat, 10 Maret 2023.
 
Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur menambahkan, sektor pembiayaan menjadi salah satu aspek penting untuk mendorong realisasi target USD5 miliar. Saat ini sudah ada 54 anggota HIMKI yang mendapat bantuan pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
 
"Kami berharap nilai pinjaman dan cakupannya bisa ditingkatkan agar bisa menjangkau seluruh anggota HIMKI," ujar Abdul Sobur.
 
Selain pembiayaan, ia juga menekankan pentingnya pengembangan desain sebagai nilai tambah dari produk furnitur dan kerajinan Indonesia. Secara desain produk-produk Indonesia tidak kalah dengan produk negara lain, tetapi secara value masih kalah saing.
 
"Kita perlu meningkatkan value agar nilai produknya juga bisa bertambah," tegasnya.
 
Baca juga: Mantap! Pelaku Usaha Industri Kerajinan Tangguh Hadapi Dampak Pandemi

Pameran IFEX

Tahun ini IFEX kembali menggunakan seluruh hall yang ada di JIExpo untuk mengakomodir kebutuhan dan keinginan para peserta. Tahun ini ada 500 eksibitor domestik dan international yang tercatat turut meramaikan gelaran IFEX 2023.
 
"Target tahun ini 12 ribu buyers dengan transaksi mencapai USD250 juta (Rp3,8 triliun)," kata Sekretaris Jenderal DPP HIMKI Heru Prasetyo.
 
Menurutnya, target transaksi tahun ini lebih besar dibandingkan dengan IFEX yang digelar pada Agustus 2022. Agustus, target transaksi on the spot sebesar USD150 juta.
 
Sementara itu, nilai transaksi setelah pameran IFEX diperkirakan mencapai USD750 juta sehingga total transaksi secara keseluruhan mencapai USD1 miliar atau sekira Rp15 triliun.
 
IFEX merupakan pameran bagian dari Asia Furniture Show Circle yang terhubung dengan pameran furnitur di Asia Tenggara. Pameran ini digelar di Jakarta dari 9-12 Maret 2023. Pameran ini menghadirkan 112 negara mulai dari India, Amerika, Prancis, dan Jepang.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan