Setiap suku memiliki rumah adat yang telah dirancang sedemikian rupa, sehingga menghasilkan hunian unik, eksotik serta sarat makna. Ada banyak rumah adat di Indonesia, di bawah ini ada beberapa jenis rumah adat.
Mengenal Rumah Adat
Rumah adat yang dibangun telah disesuaikan dengan kondisi alam dan lingkungan setempat. Baik penggunaan bahan material sampai filosofi tiap detail rumahnya.Tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah adat juga memiliki fungsi lain seperti identitas sSuku bangsa, filosofi budaya yang berlaku, tempat acara adat, hingga rekam jejak budaya masa lalu.
Daftar Rumah Adat Provinsi di Indonesia

Rumah Gadang memiliki bentuk segi empat tidak simetris. Foto: MI
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada delapan rumah adat atau tradisional yang diketahui mampu bertahan dari guncangan gempa.
1. Omo Sebua dan Omo Hada
Omo Sebua adalah rumah tradisional masyarakat Nias di kepulauan Nias yang diperuntukkan bagi kepala desa dan letaknya di pusat desa. Sementara Omo Hada merupakan rumah rakyat jelata yang berbentuk persegi.Baca juga: Mengenal Rumah Adat Aceh, Filosofi dan Makna |
Omo Sebua dibangun di atas tumpukan kayu ulin dengan bentuk atapnya yang curam hingga 16 meter. Selain memiliki pertahanan yang kuat, Omo Sebua telah terbukti tahan terhadap gempa.
2. Rumah Laheik
Rumah Laheik berasal dari Kerinci, Riau. Rumah tersebut tersusun dari kayu yang disatukan dengan pasak dan antarbagian disatukan dengan ikatan tambang yang terbuat dari ijuk.3. Rumah Gadang
Rumah Gadang banyak dijumpai di provinsi Sumatra Barat dan merupakan rumah adat Minangkabau. Masyarakat setempat menyebutnya Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.Rumah Gadang memiliki bentuk segi empat tidak simetris, bentuknya dipengaruhi oleh kondisi alam wilayah Minangkabau yang dominan dengan dataran tinggi dan rendah sehingga tahan bencana alam seperti gempa.
Desain atap menyerupai tanduk yang runcing dan lancip, fungsinya agar tahan terhadap curah hujan dan tidak membebani bangunan di bawahnya.
Baca juga: Rumah Adat Kranggan, Wujud Kearifan Lokal Masyarakat Sunda |
Rumah Gadang juga bertopang pada tiang kayu yang bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar. Dengan ketinggian tiang hingga dua meter, penghuninya juga bisa aman dari serangan hewan buas pada zaman dulu.
4. Woloan
Rumah adat yang berasal dari Tomohon, Sulawesi Utara ini dibangun dengan konsep rumah panggung. Material yang digunakan kayu besi dan kayu cempaka. Rumah Woloan sudah dikenal sejak dulu tahan terhadap gempa.5. Rumoh Aceh
Rumah tradisional Aceh ini berbentuk panggung dan berbahan kayu. Rumah tersebut didesain berdasarkan kondisi alam daerah Aceh. Rumah panggung ini didesain dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bencana gempa bumi, banjir, dan tsunami.6. Rumah Tua Bali Utara
Kawasan Bali Utara ini dianggap tahan akan gempa karena memiliki konstruksi yang memanfaatkan saka atau tiang kayu dan lambang serta sineb sebagai balok.Tak hanya itu, arsitektur lokal Bali Utara ini juga menjadi salah satu temuan penting dalam sejarah gempa di Indonesia, khususnya Bali.
7. Rumah Joglo
Rumah joglo ini merupakan hunian tradisional yang tersebar di Jawa, Cirebon, sampai Banyuwangi. Struktur rumah joglo yang berbahan kayu ini yang lentur terhadap guncangan.8. Rumah Kaki Seribu
Rumah Kaki Seribu adalah rumah adat asli dari penduduk Suku Arfak yang menetap di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Rumah adat tersebut dijuluki demikian karena menggunakan banyak tiang penyangga di bawahnya, sehingga menyerupai hewan kaki seribu.Desain rumah ini tahan gempa mengingat seluruh konstruksi menggunakan kayu. Bangunan rumah ini rata-rata berukuran 8×6 meter, tinggi atap sekitar 4-5 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id