Alasan Rocco Design Architecs mendesain gereja menjulang tinggi karena lahan terbatas. Gereja tersebut dibangun di atas sebidang tanah seluas 800 meter persegi.

Foto: Laurian Ghinitoiu
"Ini bukan gedung pencakar langit pertama untuk fungsi-fungsi gereja, tetapi tampaknya yang pertama di mana pertemuan keagamaan berlangsung baik dekat dengan tanah dan di lantai paling atas," kata pendiri Rocco Design Architects, Rocco Yim dikutip dari Dezeen.
Kegiatan gereja berada di lantai dasar gedung. Auditorium utama berada di lantai pertama. Sementara ruang bawah tanah difungsikan sebagai ruang ibadah tambahan.

Foto: Laurian Ghinitoiu
Sementara di bagian atas auditorium difungsikan sebagai kamar anak-anak, ruang kegiatan, latihan paduan suara, dan ruang kantor delapan lantai.

Foto: Laurian Ghinitoiu
Di bagian atas difungsikan sebagai tempat tinggal para staf. Sementara bagian puncak dijadikan sebagai kapel untuk berbagai keperluan, di antaranya pernikahan atau pemakaman.

Foto: Laurian Ghinitoiu
"Pengecualiannya adalah sky chapel, yang terletak di paling atas untuk menikmati pemandangan dan suasana, dan untuk melayani lebih banyak fungsi khusus seperti pemakaman dan pernikahan," kata Yim.

Foto: Laurian Ghinitoiu
Meski bentuknya tidak seperti gereja pada umumnya, Rocco Design Architecs berusaha mempertahankan suasana gedung selayaknya sebuah rumah ibadah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mempertahankan palet yang kental dengan unsur keagamaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News