Program BSPS gratis dan tanpa pungutan. Foto: Kementerian PUPR
Program BSPS gratis dan tanpa pungutan. Foto: Kementerian PUPR

1.376 Rumah di NTB Diperbaiki Gratis Melalui Program BSPS

Rizkie Fauzian • 12 Juli 2023 10:00
Nusa Tenggara Barat: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki kualitas rumah masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Perbaikan dilakukan dengan penyaluran program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.
 
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan program BSPS ini merupakan stimulan untuk masyarakat agar bisa lebih bersemangat dalam membangun hunian yang layak.
 
"Dalam proses pembangunan rumah, penerima bantuan juga akan didampingi oleh Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) program BSPS sehingga bangunan rumah menjadi lebih kokoh dari sisi konstruksi dan layak huni," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 juli 2023.

Dari data Balai P2P Nusa Tenggara I, total alokasi program BSPS yang disalurkan di Provinsi NTB pada 2023 berdasarkan SK Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR yang sudah terbit sebanyak 1.376 unit.
 
Baca juga: Program BSPS Bantu Lansia di Sumsel Miliki Rumah Layak Huni

Adapun sebaran lokasinya berada di Kabupaten Lombok Tengah (459 unit), Lombok Barat (223 unit), Lombok Utara (88 unit), Lombok Timur (260 unit), Sumbawa Barat (18 unit), Kota Mataram (193 unit), Sumbawa (41 unit), Kota Bima (54 unit) dan Kabupaten Bima (40 unit).
 
"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat menerima bantuan ini secara gratis dan tidak boleh ada pungutan dari pihak manapun. Jumlah dana BSPS yang diterima masyarakat Rp20 juta per unit rumah yang bisa digunakan untuk membeli bahan bangunan Rp17,5 juta dan Rp2,5 juta untuk upah tukang," terangnya.
 
Salah seorang warga penerima program BSPS, Nurjanah (47 tahun) yang tinggal di Dusun Bagik Nunggal, Kelurahan Teratak, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah mengaku tidak pernah mengira bisa membangun rumahnya. 
 
"Saya dapat dana BSPS Rp20 juta, dulu rumah saya dari bilik bambu dan kayu bekas serta lantainya plester seadanya dan setelah didampingi Tenaga Pendamping Lapangan (TFL) sekarang rumah saya sudah ditembok, atapnya bagus dan lantainya dikeramik serta ada kamar tidurnya," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan