Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

SMF Akui Ada Tantangan dalam Proses Sekuritisasi

Rizkie Fauzian • 04 November 2022 19:25
Jakarta: Sarana Multigriya Financial (SMF) memproyeksikan transaksi sekuritisasi aset capai Rp500 miliar hingga akhir 2022. Sekuritisasi adalah penjualan tagihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) milik perbankan kepada investor di pasar modal melalui penerbitan EBA (efek beragun aset).
 
"Sekuritisasi sedang proses, mudah-mudahan bisa diselesaikan tahun ini transaksinya. Maka yang akan kita lakukan melakukan koordinasi dengan parties penunjang," kata Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo dalam paparannya, Jumat, 4 November 2022.
 
Menurutnya, tantangan dalam proses sekuritisasi adalah apetite dari bank untuk menjual aset ketika sedang likuid. Kebutuhan menjual aset itu justru nanti akan menambah keuangan menjadi likuid.
 
Baca juga: Sejak 2018, SMF Salurkan KPR FLPP Sebesar Rp11,2 Triliun

"Itu juga menjadi tantangan, kalau sekarang masih berproses. Insyaallah bisa di akhir tahun kurang lebih Rp500 miliar," jelasnya.

Sejak 2009 hingga triwulan III-2022, SMF telah memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,79 triliun.
 
Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan