Jakarta: Penthouse mewah Donald dan Melania Trump yang terinspirasi dari Istana Versailles di Trump Tower dianggap sebagai salah satu rumah paling mewah di Manhattan. Namun, sebuah video tentang tempat tinggal tiga lantai tersebut dan sebagai rumah masa kecil putranya, Barron.
Properti seluas 1.021 meter persegi tersebut direkam saat Barron berusia 4 tahun pada 2010. Video tersebut menunjukkan cara pasangan tersebut membahagiakan putra mereka. Meskipun Melania dan Donald memindahkan tempat tinggal tetap ke kawasan Mar-a-Lago di Florida pada 2019, mereka masih memiliki rumah penthouse mewah di Trump Tower, Fifth Avenue, Manhattan.
Hunian tersebut menjadi tempat tinggal utama sejak 1983 hingga 2019. Saat ini, Barron merupakan satu-satunya anggota keluarga yang tinggal di New York sebagai mahasiswa baru di Universitas New York. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menghindari sorotan dan hanya tampil beberapa kali di depan publik selama kampanye presiden ayahnya.
Di sisi lain, anak bungsu Trump dan tempat tinggal masa kecilnya yang mewah kini kembali menjadi subjek perhatian publik.
Baca juga: Intip Koleksi Properti Mewah Kevin Costner |
Menara Trump bertingkat tiga
Ruang tamu utamanya menawarkan pemandangan pusat kota dari jendela setinggi lantai hingga langit-langit yang menghadap ke Central Park.
Menara sebanyak 58 unit ini juga menjadi kantor pusat Trump Organization dan lift pribadi menghubungkan kantor Trump dengan hunian penthouse tripleks.
Apartemen mewah Donald Trump di masa lalu. Foto: Realtor.com
Namun, penthouse milik Trump menjadi subjek penyelidikan hukum pada 2022, ketika Jaksa Agung New York Letitia James mengajukan gugatan dengan klaim bahwa ia telah melakukan sejumlah tindakan penipuan, termasuk membesar-besarkan nilai dan ukuran beberapa propertinya dalam dokumen keuangan resmi.
James menuduh Trump mengklaim penthouse-nya di New York City seluas 2.787 meter persegi. Melansir Realtor, catatan menunjukkan luasnya kurang dari 1.021 meter persegi.
Ia juga menuduh Trump menaikkan nilai apartemen berdasarkan ukuran yang tidak akurat ini menjadi USD327 juta atau Rp5,1 triliun (kurs Rp15.870) dan mengecam perkiraan itu sebagai tidak masuk akal.
Trump dinyatakan bersalah atas 34 tuduhan pidana pemalsuan catatan bisnis pada Mei 2024 dan diperintahkan untuk membayar lebih dari USD350 juta (Rp5,5 triliun). Ia juga dilarang menjalankan bisnis di New York selama tiga tahun. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di