"Permintaan pasar masih akan tetap didominasi dari kalangan menengah dan menengah bawah. Namun, pelonggaran LTV dan PPnBM diharapkan dapat meningkatkan optimisme pasar properti kelas atas," kata Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan.
Meski demikian kondisi ekonomi dan politik nasional tidak terlalu berpengaruh pada optimisme pengembang dalam hal penawaran harga. Sebaliknya, kedua hal tersebut tercermin dalam optimisme pengembang dari sisi suplai.
"Penjual sebaiknya fokus pada properti residensial kelas menengah dan menengah atas, dengan menonjolkan prospek investasi dan dukungan transportasi umum di sekitar properti," jelasnya.
Ike menjelaskan secara umum pasar properti Indonesia di tahun mendatang tidak akan begitu terpengaruh dengan keadaan politik, karena sudah lebih kondusif.
"Pasar properti diperkirakan akan lebih bergairah dan menuju pemulihan, ini merupakan kesempatan yang tepat untuk membeli properti, baik untuk dihuni atau dipakai sendiri maupun sebagai sarana investasi," ungkapnya.
Indeks harga properti hunian berdasarkan Rumah.com Property Market Index diperkirakan akan mengalami kenaikan pada kisaran 6-9 persen (y-o-y) pada akhir 2020.
Sementara indeks suplai properti hunian berdasarkan Rumah.com Property Market Index diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada kisaran lima persen (y-o-y) pada akhir 2020.
Meski terjadi penurunan pada kepuasan iklim properti saat ini dibandingkan tahun lalu, secara umum kepuasan masyarakat masih tinggi.
Sebanyak 55 persen responden Rumah.com Property Affordability Sentiment Index juga mengaku berencana membeli properti tahun depan. Meski demikian, berbelitnya proses pengurusan KPR, terutama untuk pekerja lepas, bisa menjadi penahan laju pasar properti nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News