Dengan program jalan tol laut, wilayah-wilayah terujung di berbagai wilayah Nusantara akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk muncul dalam gelombang real estat
Jakarta: Program Tol Laut sudah berlangsung selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program tersebut dinilai berdampak baik terhadap sektor properti.
Direktur Senior Colliers Indonesia Bagus Adikusumo mengatakan, ada berbagai manfaat Tol Laut terhadap sektor properti. Salah satunya, efisiensi biaya distribusi material bangunan ke daerah pelosok.
Dia mencontohkan perbandingan harga satu sak semen antara Pulau Jawa dengan Papua. Perbandingan harga di kedua wilayah tersebut bisa mencapai 10 kali lipat. Kehadiran Tol Laut diyakini mampu menekan harga jual meterial bangunan.
“Akhirnya, biaya untuk membangun apartemen di tempat-tempat itu akan sama dengan di Jakarta. Pengembang di Papua, misalnya, di mana biaya tanah jauh lebih rendah, akan menjual apartemen yang jauh lebih murah daripada apartemen di Jakarta tetapi tetap dengan kualitas yang sama," kata Adikusumo.
Ketua Tim Juri PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-5 Doddy Tjahjadi menambahkan, Tol Laut juga dianggap berdampak pada pengembangan wilayah pelosok, khususnya kawasan timur Indonesia.
“Hal itu akan menciptakan pasar properti baru," kata Doddy optimistis.
Seperti diketahui, biaya logistik mewakili sekitar 24,6 persen dari PDB Indonesia. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-46 pada Indeks Kinerja Logistik 2018 oleh Bank Dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News