Jakarta: Pemerintah menyediakan program rumah subsidi, subsidi uang muka, hingga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mendapatkan rumah. Bahkan mayoritas milenial kini sudah memanfaatkan fasilitas ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, lebih dari 70 persen segmen MBR yang memanfaatkan FLPP merupakan generasi milenial. Sedangkan generasi Z yang memanfaatkan ini mencapai 11 persen.
“Pemanfatan FLPP lebih banyak milenial baik itu di perkotaan maupun di luar kota, yang rumah susun maupun rumah tapak. Jadi memang dominasinya oleh generasi tersebut," kata dia dalam webinar 'Tren Properti Incaran Milenial, Cara Mudah Punya Rumah', Rabu, 29 September 2021.
Ia menambahkan, sebaran realisasi KPR bersubsidi dari 2015 hingga 2020 mayoritas berada di Jawa Barat yakni mencapai 445,50 ribu unit. Kemudian disusul oleh Banten dengan 118,82 ribu unit. Sedangkan di Jakarta yang didominasi hunian vertikal tidak banyak mendapatkan porsi KPR bersubsidi.
Dari sisi suplai, Herry mengungkapkan, pemerintah menggandeng Perumnas untuk membuat desain rumah tapak yang sesuai dengan selera kaum milenial. Sementara dari sisi demand, para milenial ini dapat difasilitasi untuk menjadi anggota Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
"Di dalam prosesnya kita berkeinginan fasilitas bagi mereka bisa diperoleh seawal mungkin walaupun harus menjadi anggota satu tahun terlebih dahulu. Selain itu milenial di segmen MBR juga bisa memanfaatkan FLPP dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) di tahun depan," papar dia.
Saat ini BP Tapera memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah yaitu dengan masa kepesertaan paling singkat selama 12 bulan. Ketua Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyebut, masyarakat bisa mendapatkan pembiayaan setelah setahun menabung, termasuk bagi pekerja informal.
"Kalau rutin menabung selama 12 bulan, berturut-turut, mereka eligible untuk mendapatkan pembiayaan. Kita menjembatani milenial dengan pekerjaan informal dengan perbankan melalui menabung. Harapannya dengan menabung, bank bisa melihat kemampuan membayar para milenial ini," jelasnya.
Adapun besaran tabungan yang harus disetor oleh peserta ke BP Tapera juga tidak terlalu besar. Untuk mereka yang memiliki pendapatan tetap, yaitu 2,5 persen beban pekerja dan 0,5 persen beban pemberi kerja. Sementara, untuk pekerja mandiri seperti sektor informal adalah tiga persen dari pendapatan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk saat ini juga gencar menawarkan berbagai kemudahan bagi milenial untuk memiliki rumah. Salah satunya adalah dengan mengakses layanan digital Bank BTN yang sudah terintegrasi sesuai kebutuhan para milenial melalui aplikasi Smart Residence.
"Aplikasi Smart Residence ini ditujukan untuk para milenial yang mencari perumahan-perumahan di high rise building. Semua transaksi dan biaya yang terkait rumah tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi ini," ujar Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar.
Selain itu, BTN juga menyediakan situs BTNProperti.co.id yang bekerja sama dengan developer dan situs rumahmurahbtn.co.id untuk rumah dengan harga yang terjangkau. Kemudahan tersebut juga didukung dengan pembiayaan terjangkau dalam program KPR Gaeesss! for Millennials.
"Dengan program ini, selama dua tahun pertama milenial cukup membayar bunga kredit saja. Di samping itu, Bank BTN juga menawarkan KPR subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Adapun program yang ditawarkan antara lain adalah, KPR FLPP, KPR BP2BT, dan KPR TAPERA," pungkas dia.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, lebih dari 70 persen segmen MBR yang memanfaatkan FLPP merupakan generasi milenial. Sedangkan generasi Z yang memanfaatkan ini mencapai 11 persen.
“Pemanfatan FLPP lebih banyak milenial baik itu di perkotaan maupun di luar kota, yang rumah susun maupun rumah tapak. Jadi memang dominasinya oleh generasi tersebut," kata dia dalam webinar 'Tren Properti Incaran Milenial, Cara Mudah Punya Rumah', Rabu, 29 September 2021.
Ia menambahkan, sebaran realisasi KPR bersubsidi dari 2015 hingga 2020 mayoritas berada di Jawa Barat yakni mencapai 445,50 ribu unit. Kemudian disusul oleh Banten dengan 118,82 ribu unit. Sedangkan di Jakarta yang didominasi hunian vertikal tidak banyak mendapatkan porsi KPR bersubsidi.
Dari sisi suplai, Herry mengungkapkan, pemerintah menggandeng Perumnas untuk membuat desain rumah tapak yang sesuai dengan selera kaum milenial. Sementara dari sisi demand, para milenial ini dapat difasilitasi untuk menjadi anggota Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
"Di dalam prosesnya kita berkeinginan fasilitas bagi mereka bisa diperoleh seawal mungkin walaupun harus menjadi anggota satu tahun terlebih dahulu. Selain itu milenial di segmen MBR juga bisa memanfaatkan FLPP dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) di tahun depan," papar dia.
Saat ini BP Tapera memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah yaitu dengan masa kepesertaan paling singkat selama 12 bulan. Ketua Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyebut, masyarakat bisa mendapatkan pembiayaan setelah setahun menabung, termasuk bagi pekerja informal.
"Kalau rutin menabung selama 12 bulan, berturut-turut, mereka eligible untuk mendapatkan pembiayaan. Kita menjembatani milenial dengan pekerjaan informal dengan perbankan melalui menabung. Harapannya dengan menabung, bank bisa melihat kemampuan membayar para milenial ini," jelasnya.
Adapun besaran tabungan yang harus disetor oleh peserta ke BP Tapera juga tidak terlalu besar. Untuk mereka yang memiliki pendapatan tetap, yaitu 2,5 persen beban pekerja dan 0,5 persen beban pemberi kerja. Sementara, untuk pekerja mandiri seperti sektor informal adalah tiga persen dari pendapatan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk saat ini juga gencar menawarkan berbagai kemudahan bagi milenial untuk memiliki rumah. Salah satunya adalah dengan mengakses layanan digital Bank BTN yang sudah terintegrasi sesuai kebutuhan para milenial melalui aplikasi Smart Residence.
"Aplikasi Smart Residence ini ditujukan untuk para milenial yang mencari perumahan-perumahan di high rise building. Semua transaksi dan biaya yang terkait rumah tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi ini," ujar Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar.
Selain itu, BTN juga menyediakan situs BTNProperti.co.id yang bekerja sama dengan developer dan situs rumahmurahbtn.co.id untuk rumah dengan harga yang terjangkau. Kemudahan tersebut juga didukung dengan pembiayaan terjangkau dalam program KPR Gaeesss! for Millennials.
"Dengan program ini, selama dua tahun pertama milenial cukup membayar bunga kredit saja. Di samping itu, Bank BTN juga menawarkan KPR subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Adapun program yang ditawarkan antara lain adalah, KPR FLPP, KPR BP2BT, dan KPR TAPERA," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News