Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur diperuntukkan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Foto: Kementerian PUPR
Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur diperuntukkan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Foto: Kementerian PUPR

Pekerja Informal di Bekasi Pilih Tinggal di Rusun

Rizkie Fauzian • 05 Oktober 2023 18:35
Bekasi: Pembangunan rumah susun (rusun) untuk masyarakat sektor informal yang dilaksanakan Kementerian PUPR bersama Kementerian Sosial di Kota Bekasi ternyata membawa dampak positif dan manfaat bagi para penghuninya. Mereka yang bekerja di sektor informal kini bisa menikmati hunian nyaman dan layak huni.
 
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyatakan pembangunan rusun untuk masyarakat sektor informal ini merupakan bukti dan wujud nyata bahwa pemerintah hadir membantu sehingga mereka bisa tinggal di hunian vertikal yang layak.
 
"Berbagai fasilitas pendukung pun sudah dilengkapi sehingga para penghuni tinggal masuk bersama keluara membawa pakaian dan peralatan rumah tangga tidak terlalu banyak," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Kamis, 5 Oktober 2023.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di lahan milik Direktorat Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial di Jalan H.M Joyo Martono, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
 
Rusun tersebut dibangun setinggi lima lantai dengan 93 unit hunian tipe 24 dan telah diresmikan oleh Menteri Sosial pada 10 Februari 2023.
 
Baca juga: 19 KK Eks Warga Kampung Bayam Tempati Tower 3 Rusun Nagrak

"Kami harap dengan pembangunan rusun ini masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan pemerintah. Selain itu kami harap para penghuni bisa ikut merawat dan mengelola rusun ini dengan baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama," jelas dia.
 
Salah seorang penghuni rusun di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi, Maryani (43 tahun) mengaku senang tinggal di rusun. Wanita yang dulu hanya sebagai pemulung dan tinggal di bantaran sungai di kawasan Ganda Agung Kota Bekasi sekarang bisa tinggal dengan nyaman di Rusun bersama suami dan anak-anaknya.
 
"Saya enggak pernah mimpi bisa tinggal di rusun yang bagus seperti ini. Fasilitasnya lengkap dan nyaman, pengelolanya juga baik dan memberi pengarahan dan pelatihan buat saya dan penghuni rusun lainnya," ujar dia.
 
Maryani yang telah mendapat pelatihan dan pendampingan dari Kementerian Sosial pun kini sudah mahir menjahit dan mulai mendapat banyak pesanan dari pihak luar. Kementerian Sosial melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial menggandeng pihak luar yang ingin memesan berbagai produk seperti sandal hotel, pakaian seragam hingga goodie bag sehingga para penghuni rusun bisa mendapatkan tambahan penghasilan.
 
Menurut Pengelola Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi Hendra, pihak Kementerian Sosial melakukan seleksi yang cukup ketat serta assesment bagi calon penghuni rusun. Pihaknya juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi untuk mendata siapa saja masyarakat yang berhak tinggal di Rusun.
 
"Kami juga memiliki sejumlah kriteria penghuni rusun yakni masyarakat yang rentan dari kemiskinan, penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. Kami juga memiliki peraturan yang wajib dipatuhi serta memberikan pelatihan kepada penghuni agar mereka memiliki ketrampilan sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan