berharap dapat berkolaborasi dengan stakeholder, khususnya Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta dalam mendukung penyediaan hunian yang layak dan terjangkau.
Pernyataan itu disampaikannya setelah terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD HIMPERRA Daerah Khusus Jakarta, dalam ajang Musyawarah Daerah atau Musda II DPD HIMPERRA Jakarta di Jakarta Selatan, 17 April 2025.
Menurut Iwan, saat ini kebutuhan hunian layak dan terjangkau di Jakarta dan sekitarnya masih tinggi. Di Jakarta ini memang tidak ada pilihan selain kita membangun ke atas (vertikal). Ada angka backlog kebutuhan hunian di Jakarta sampai 1,2 juta unit.
"Harapan kami sebagai pihak swasta bisa berkolaborasi dengan Pemprov Jakarta, memanfaatkan lahan-lahan idle untuk kebutuhan hunian vertikal. Kami siap bekerjasama membantu pemerintah mendukung program 3 juta rumah, khususnya hunian vertikal, agar bisa terealisasi dengan baik dan tepat sasaran di Jakarta,” ujar Iwan
Iwan berharap Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta mendukung hal tersebut dengan menyediakan regulasi yang tepat agar terjadi percepatan penyedian hunian vertikal yang terjangkau bagi masyarakat Jakarta.
Baca juga: Penerima Subsidi Diperluas, Pedagang Baso hingga Tukang Sayur Bisa Beli Rumah |
“Pemerintah pusat lewat Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman akan mengeluarkan aturan perluasan pendapatan untuk pembelian hunian subsidi sampai dengan penghasilan maksimal Rp 14 juta. Itu angin segar dan peluang bagi warga DKI Jakarta bisa membeli hunian vertikal bersubsidi. Kami ingin rumah susun milik bersubsidi di Jakarta ada lagi, ” harapnya
Targetkan 5.000 unit rumah subsidi
Dijelaskan Iwan, tahun 2024 lalu pengembang anggota HIMPERRA Jakarta, berhasil merealisasikan penyediaan hunian subsidi sebanyak 3.100 unit rumah. Pada 2025 HIMPERRA Jakarta optimis bisa membangun sebanyak 5.000 unit rumah subsidi.Sebagian besar anggota Himperra Jakarta membangun di kawasan penyangga Jakarta. Mulai dari Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Serang bahkan sampai ke Karawang.
“Tiga bulan pertama sudah tercapai 10 persennya. Kami optimis tahun ini dari 180 perusahaan aktif anggota Himperra Jakarta, bisa memproduksi sebanyak 5.000 unit rumah subsidi. Keahliannya anggota kami memang membangun perumahan bersubsidi,” tambahnya.
Rumah subsidi yang dibangun pengembang sekarang lanjut Iwan sudah mengikuti selera kalangan milenial. Desain dan mutu bangunannya disesuaikan kebutuhan pasar dan tidak kalah dengan perumahan komersil (non subsidi).
“Infrastruktur pendukung kawasan juga sudah bagus. Jadi tinggal dan bisa memiliki rumah subsidi tetap akan merupakan kebutuhan dan kebanggaan bagi milenial ke depan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News