"Tercatat hingga akhir 2021, secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari 2005 mencapai Rp 77,96 triliun," kata Direktur utama SMF Ananta Wiyogo dalam paparannya secara virtual, Rabu, 23 Maret 2022.
Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp8,8 triliun, serta penerbitan surat utang dan term loan sebesar Rp7,6 trililun. Adapun laba bersih di tahun 2021 mencapai Rp460 miliar.
Ananta menambahkan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,254 juta debitur KPR termasuk KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Penyaluran terbagi atas 84,34 persen wilayah barat, 14,96 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,70 persen wilayah timur," jelasnya.
Sementara itu, terkait program pembiayaan dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF juga menjaring sinergi dengan berbagai pihak.
Dalam mendukung realisasi pembiayaan mikro perumahan, SMF bersinergi dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dalam merealisasikan Program Hunian Mikro Mekaar atau HOME yang merupakan pembiayaan mikro perumahan bagi nasabah PNM Mekaar, untuk pembiayaan renovasi rumah nasabah yang juga dijadikan sebagai tempat usaha.
SMF juga aktif menjalin kerja sama dengan lembaga penyalur KPR baik bank konvensional, bank syariah, bank pembangunan daerah, maupun bank perkreditan rakyat di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu SMF juga aktif menjalankan beberapa program penugasan khusus serta inisiatif strategis, yaitu dukungan kepada Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) atau KPR Subsidi, Program Pembiayaan Homestay, dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh.
Sepanjang 2021 SMF telah berhasil mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran KPR FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dana tersebut merupakan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah sebesar Rp2,25 triliun pada 2021.
Dana PMN tersebut digunakan untuk mendukung program KPR FLPP dalam memenuhi target subsidi pembiayaan KPR FLPP bagi 157.500 unit rumah pada tahun 2021 bagi MBR. Program ini merupakan sinergi SMF dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) Kementrian PUPR.
Adapun SMF meNyediakan 25 persen dari porsi penyaluran dana KPR FLPP sedangkan 75 persen porsi lainya disediakan oleh BLU PPDPP. Pada 2021, penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah.
Dengan porsi PPDPP 75 persen artinya sebesar Rp19,58 triliun, yang terdiri dari dana APBN sebesar Rp16,62 trilun dan pengembalian pokok sebesar Rp2,96 triliun, dan porsi SMF 25 persen sebesar Rp4,62 triliun.
“Dukungan dan kolaborasi SMF pada KPR FLPP merupakan wujud peran Perseroan sebagai fiscal tools Kementerian Keuangan dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen,” ungkap Ananta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News