"Dampak dari kekumuhan di lingkungan itu adalah terjadinya living cost (biaya hidup) yang sangat tinggi dan tuntutan buruh yang demikian tinggi dan akhirnya seperti yang di Tangerang itu sudah tidak menarik lagi bagi investor untuk berinvestasi," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam rilis di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Hingga saat ini masih belum ada bentuk ideal dari kawasan industri di Indonesia karena hampir seluruhnya terkesan menciptakan kekumuhan sosial. Untuk itu, Kementerian BUMN harus dapat menciptakan desain yang memenuhi kriteria kawasan industri.
"Selain lahan ada integrated limbah, kemudian ada listrik ada infrastruktur jalan. Tapi satu hal yang penting adalah soal kawasan untuk perumahan buruh," ucapnya.
Ia juga mengutarakan harapannya agar potensi pengembangan kawasan industri tidak lagi hanya menjadi aset namun sebagai sumber daya.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru mengatakan sektor industri merupakan cerminan dari suatu negara.
"Industri itu wajah Indonesia. Bagaimana dia memperlakukan industri, bagaimana industri ke depan harus visioner," kata Deddy.
Menurut dia, bila ingin menjadi negara maju yang bertumpu pada sektor industri, maka kawasan industri yang terintegrasi dan terencana dengan baik perlu disiapkan sejak dini.
"Buat apa negara ini habis ribuan triliun buat bangun infrastruktur kalau cara kita memanfaatkan kawasan industri masih tetap kayak begini, bukan wajah nasional kita," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News