Pengamat Ekonomi Bank Permata Josua Pardede mengatakan perlambatan ekonomi terjadi karena adanya penurunan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.
"Sementara bagi masyarakat menengah atas, cenderung menunda untuk belanja atau investasi properti di tengah gejolak di pasar keuangan global serta potensi perlambatan ekonomi," jelasnya ketika dihubungi Media Indonesia, Senin, 2 Maret 2020.
Untuk meminimalisasi dampak negatif pada sektor properti, pemerintah memberikan stimulus bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berupa subsidi suku bunga dan uang muka.
"Pemerintah pun akan menambah kuota perumahan bersubsidi dengan harapan dapat mendorong permintaan sektor properti," ungkapnya.
Josua menyarankan agar langkah pemerintah itu dapat dilanjutkan dengan memberikan insentif bagi pengembang untuk mendorong pembangunan proyek perumahan dengan skema FLPP.
"Dengan begitu, diharapkan akan mengurangi backlog pada suplai properti serta mendorong sisi permintaan terhadap properti," kata Joshua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News