"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 November 2021.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, penyaluran dana FLPP tahun ini ditutup tertinggi sepanjang sejarah penyaluran dana FLPP dari 2010.
"Sehingga total penyaluran dana FLPP dari 2010 hingga 2021 mencapai 943.583 unit senilai Rp75,176 triliun yang terdiri dari Rp60,255 triliun dana DIPA dan sisanya dana perguliran FLPP," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 November 2021.
Menurut Arief, penyaluran dana FLPP tahun ini ditutup dengan capaian service level agreement (SLA) sebesar 100 persen dari 2.635 berkas yang seluruhnya diproses kurang dari 3 hari kerja dengan rata-rata SLA selama sembilan jam per 0,4 hari.
Adapun dana FLPP yang telah disalurkan paa 2010 sebanyak 7.958 unit, 2011 sebanyak 109.593 unit, 2012 tercatat disalurkan untuk 64.785 unit, 2013 sebanyak 102.714 unit, 2014 sebanyak 76.058 unit, pada 2015 sebanyak 76.489 unit, dan 2015 disalurkan untuk 58.469 unit.
Selanjutnya, pada 2017 disalurkan sebanyak 23.763 unit rumah, 2018 disalurkan untuk 57.939 unit, 2019 disalurkan sebanyak 77.835 unit, dan pada 2020 disalurkan untuk 109.253 unit.
"Tahun ini merupakan capaian tertinggi sepanjang tahun penyaluran dana FLPP semenjak 2010. Tertinggi tidak hanya dari sisi penyaluran unit tetapi juga dari dana yang disalurkan kepada masyarakat sebesar Rp19,1 triliun dalam waktu hanya 10 bulan," ungkapnya.
Arief menyampaikan apresiasi kepada 41 bank pelaksana yang telah berkontribusi untuk menuntaskan target sesuai dengan komitmen yang ditetapkan.
"Sebanyak 38 bank pelaksana telah menyalurkan dana sebanyak 80 persen ke atas dari kuota yang diberikan. Ini kerja keras semua pihak dengan memanfaatkan waktu singkat untuk hasil optimal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News