Untuk pasar properti segmen atas dengan nilai di atas Rp5 miliar, dua kecamatan yang paling menonjol adalah Pakualaman (40 persen) dan Gondokusuman (77,1 persen). menjadikannya kedua kawasan ini sebagai pilihan favorit untuk kalangan berdaya beli tinggi.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengatakan Pakualaman mencatatkan median harga yang tinggi, seiring dengan karakter kawasannya yang eksklusif dan terbatas suplainya.
"Properti di sini umumnya memiliki area luas tanah lebih dari 500 meter persegi, menjadikannya area ideal untuk hunian mewah, butik hotel, hingga pengembangan komersial," kata dia dalam laporan dikutip Senin, 2 Juni 2025.
Baca juga: Harga Rumah di Yogyakarta Naik Tertinggi, Ini Kawasan Favoritnya |
Kawasan seperti Pakualaman dan Gondokusuman bukan hanya memiliki nilai historis, tetapi juga memiliki lokasi strategis yang sangat dekat dengan jantung kota dan kawasan wisata maupun budaya, seperti Malioboro, Keraton Yogyakarta, museum.
"Keterbatasan lahan membuat properti menjadi semakin bernilai dan diminati oleh kalangan investor, pebisnis/pelaku usaha," kata Marisa.
Potensi pasar properti di Yogyakarta
Dengan dinamika tersebut, pasar properti Yogyakarta di 2025 memperlihatkan wajah yang semakin beragam. Di satu sisi, ada pertumbuhan yang signifikan di kawasan wisata dan pusat budaya. Di sisi lain, kebutuhan hunian terjangkau tetap menjadi kebutuhan utama masyarakat.Potensi ini akan semakin menguat dengan adanya pengembangan infrastruktur, khususnya proyek tol Solo – Yogyakarta – Kulonprogo yang nantinya akan terhubung hingga Semarang melalui tol Yogyakarta – Bawen.
Dengan akses yang semakin mudah antar kota di Jawa Tengah, aktivitas pariwisata dan mobilitas akan meningkat, memberikan nilai tambah bagi kawasan hunian, terutama di kecamatan seperti Gondokusuman, Jetis, Tegalrejo, dan Wirobrajan yang letaknya strategis di dekat akses tol.
"Tren yang kami amati ini menggambarkan bahwa Yogyakarta bukan hanya menarik untuk ditinggali, tapi juga sangat layak dipertimbangkan sebagai destinasi investasi properti jangka panjang di antara kota-kota besar lainnya di Indonesia," ungkap Marisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News