"Kami sudah memberi masukan ke pemerintah bahwa industri properti harus dilihat sebagai industri strategis yang terintegrasi, yang dapat menjadi penggerak pemulihan ekonomi pascacovid-19," kata
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Properti Hendro Gondokusumo dalam webinar, Rabu, 29 Juli 2020.
Sayangnya, menurut Hendro, hingga kini industri properti seakan menjadi industri yang tidak perlu diurusi. Hal itu dibuktikan dari kontribusi sektor properti terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang hanya 2,7 persen, jauh dibandingkan dengan Singapura yang kontribusi sektor propertinya terhadap PDB mencapai lebih dari 20 persen.
"Bagaimana jika diurusi dengan baik, angka 20 persen kontribusi buat PDB bukan suatu yang mustahil untuk dicapai seperti Malaysia dan Singapura," jelasnya.
Hendro menambahkan di tengah kondisi sulit ini, pemberdayaan potensi dalam negeri harus diutamakan. Oleh karena itu, dukungan terhadap sektor properti juga perlu ditingkatkan mengingat sektor tersebut yang memberdayakan industri lokal.
"Industri properti boleh dikatakan hampir 100 persen gunakan industri lokal, tapi baru 2,7 persen kontribusinya. Sementara Singapura yang semua impor, termasuk pasarnya, bisa di angka 20 persen. Jadi mari kita bangkit. Kita kolaborasi bantu pemerintah siasati kondisi ekonomi yang terkontraksi saat ini," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News