Bangunan berbentuk trapesium ini bergaya arsitektur art-deco yang menjadi ciri khas bagunan di Bandung pada masa itu. file/MI/Priyasma/Susanto
Bangunan berbentuk trapesium ini bergaya arsitektur art-deco yang menjadi ciri khas bagunan di Bandung pada masa itu. file/MI/Priyasma/Susanto

Lapas Sukamiskin Karya Dosennya Soekarno

Rizkie Fauzian • 23 Juli 2018 17:55
Jakarta: Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, kembali jadi sorotan. Penjara yang beberapa tahun terakhir dikhususkan bagi narapidana kasus tindak pidana korupsi, didapati menjadi sarang korupsi baru.
 
Adalah penangkapan terhadap Wahid Husein oleh KPK yang mengungkap adanya praktek jual beli fasilitas mewah sel penjara . Bersamaan dengan ditangkapnya Kalapas Sukamiskin itu, ditangkap pula mantan artis Inneke Koesherawati yang suaminya sedang menjalani masa hukuman penjara di sana.
 
Lapas Sukamiskin Karya Dosennya Soekarno

Dibangun zaman Belanda
 
Lapas Sukamiskin tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa. Di situlah Soekarno pernah dipenjara sejak 9 Desember 1930 hingga 31 Desember 1931 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pengalamannya dicurahkan Soekarno melalui buku kumpulan tulisan berjudul 'Di Bawah Bendera Revolusi'.
 
Proses pembangunannya dimulai pada 1918 dan selesai lima tahun kemudian. Arsitektur bangunan berbentuk trapresium itu bergaya art-deco. Layaknya sebuah penjara, maka bangunan yang pada saat itu memiliki 522 sel penjara, dikelilingi tembok tebal dan menjulang tinggi.
 
Luas total lahannya mencapai enam hektar. Empat hektare di antaranya dipakai untuk perkantoran dan dan kamar hunian yang terbagi atas empat blok yaitu Blok Barat, Timur, Utara dan Selatan.
 
Lapas Sukamiskin Karya Dosennya Soekarno
 
Luas ruangan di Lapas Sukamiskin ini juga beragam. Lantai atas dikhususkan bagi kaum intelektual -termasuk narapidana politik- berukuran 3,2x2,5 meter. Sedangkan lantai bawah untuk para terpidana kasus kriminial umum, ukurannya 1,6x2,5 meter.
 
Sejak ditangani pemerintah Indonesia, tidak banyak perubahan fisik bangunan. Hanya beberapa bangunan ditambahkan sebagai tempat bagi kantor sipir dan kepala lembaga pemasyarakatan. Selain itu, terdapat patung seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, di halaman depan gedung.
 
Lapas Sukamiskin Karya Dosennya Soekarno
 
Tak banyak yang tahu bahwa lapas itu dirancang oleh salah seorang dosen Soekarno di ITB, Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker. Sungguh ironis Wolff Schoemaker juga pernah dipenjara di penjara karyanya tersebut.
 
Karya lain Wolff di Bandung antara lain, Mesjid Cipaganti, Villa Isola, Jaarbeurs, Gedung Merdeka (Concordia), Gereja St.Petrus, Gereja Bethel, Majestic, Observatorium Bosscha.  Arsitek berkebangsaan Belanda itu lahir di Ambarawa pada 1882 dan meninggal 1949 di Bandung.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan