"Pentingnya kontraktor untuk menggunakan produk dalam negeri dalam pengerjaan rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan covid-19 di Yogyakarta," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 April 2020.
Pembangunan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DIY dengan kontraktor PT Adhi Karya dan Manajemen Konstruksi PT Virama Karya. Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing.
Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran. Pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing meliputi pekerjaan kabel tray, pipa conduit, hydran, instalasi air minum dan listrik. Perkiraan anggaran penyelesaian pembangunan rumah sakit ini Rp60 miliar.
Pembangunan rumah sakit sempat terhenti pada 2010. Pekerjaan konstruksi kembali dilakukan pada 20 April 2020. Saat ini progres penyelesaian pembangunan secara keseluruhan mencapai 30 persen dengan kemajuan pekerjaan rata-rata sekitar 3 persen per hari.
"Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama, karena kita menggunakan sistem moduler sehingga tinggal pemasangan saja," jelasnya.
RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 meter persegi. Rumah sakit tersebut memiliki kapasitas sebanyak 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, 2 tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi.
Sementara itu, Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 meter persegi memiliki kapasitas 38 tempat tidur dan Gedung Arjuna dengan luas 4.505 meter persegi memiliki kapasitas 69 tempat tidur.
"Penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan covid-19," ungkapnya.
Menteri Basuki juga mengingatkan untuk menjaga kerapihan dan keselamatan kerja, termasuk bagi 300 pekerja yang terlibat. Penyelesaian pembangunan RS Akademi UGM dilaksanakan sesuai protokol pencegahan covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.
"Jangan sampai kita membangun rumah sakit malah pekerja konstruksi kita ada yang terpapar covid-19," tegas Menteri Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News