AI SpaceFactory memenangkan kompetisi merancang hunian di luar angkasa yang diselenggarakan oleh NASA. MARSHA merupakan hunian yang dibangun AI SpaceFactory bagi astronot di Mars.

(Foto: AI spacefactory dan Plomp)
AI SpaceFactory mengembangkan hunian yang mirip dengan MARSHA di hutan di New York, Amerika Serikat. TERA dibangun dengan desain dan konsep yang sama dengan MARSHA.
"Kami menyadari bahan dan teknologi yang kami kembangkan untuk misi (hunian) di mars memiliki potensi lebih cepat daripada konstruksi di bumi," kata CEO dan kepala arsitek AI spacefactory David Malott dikutip Designboom.
TERA mulai dibangun dan dapat disewakan pada 2020. Namun, saat ini sudah bisa dipesan di website indiegogo.

(Foto: AI spacefactory dan Plomp)
TERA juga memiliki bentuknya yang unik menyerupai telur bewarna cokelat gelap seperti MARSHA. Bedanya TERA memilliki banyak jendela dari kaca di bagian fasad. TERA juga dirancang dengan konstruksi yang aman bagi lingkungan.
"TERA tak hanya tentang arsitektur dan konstruksi, tapi juga mengubah cara kita untuk menjaga bumi bahkan menyelematkannya," jelasnya.

(Foto: AI spacefactory dan Plomp)
TERA dibangun dengan konsep ramah lingkungan sehingga mudah di daur ulang, dicetak kembali tanpa meninggalkan jejak pembangunan.
Material bangunan yang digunakan lebih ramah lingkungkan, seperti bahan-bahan nabati biodegradable yang mudah didaur ulang bahkan lebih kuat tiga kali lipat dari beton.

(Foto: AI spacefactory dan Plomp)
TERA dibangun menggunakan teknik pencetakan tiga dimensi. Material pembuat hunian tersebut dimasukkan ke dalam mesin pencetak kemudian mesin akan bekerja membuat lapisan-lapisan rumah.
"TERA juga dirancang dari inspirasi para astronot yang sering berbicara tentang melihat bumi saat berada di luar angkasa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News