Arab Saudi kembali menjadi sorotan dunia dengan megaproyek ambisius terbarunya, The Mukaab.
Arab Saudi kembali menjadi sorotan dunia dengan megaproyek ambisius terbarunya, The Mukaab.

The Mukaab Dikritik Mirip Kabah Baru

Arif Wicaksono • 14 Oktober 2025 19:57
Jakarta: Arab Saudi kembali menjadi sorotan dunia dengan megaproyek ambisius terbarunya, The Mukaab. Proyek yang dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) ini berencana mendirikan gedung pencakar langit berbentuk kubus raksasa di tengah pusat kota baru di wilayah ibu kota Riyadh. 
 
Baca juga: Arab Saudi Permudah Akses Umrah: Visa Turis hingga Kerja Bisa Dipakai

Pembangunan ini, yang merupakan bagian dari proyek The New Murabba Development Company, telah memicu kontroversi global karena bentuk arsitekturnya yang dinilai menyerupai Ka’bah. 
 
The Mukaab, yang namanya berarti 'kubus' dalam bahasa Arab, akan menjadi struktur raksasa dengan dimensi yang seragam: panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 400 meter.
 
Struktur kubus emas besar ini diklaim akan menjadi bangunan terbesar di dunia, bahkan disebut memiliki kapasitas setara 20 kali lipat ukuran Empire State Building. Proyek ini juga sejalan dengan visi ambisius Saudi 2030 yang bertujuan mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia di Riyadh.

Secara fungsional, The Mukaab dirancang sebagai "destinasi lengkap dan penuh pengalaman pertama di dunia".
 
Gedung ini akan menampilkan teknologi digital, virtual, dan holografik terbaru, termasuk citra naga CGI yang terbang di sekitar struktur dan bebatuan melayang di atmosfer, yang diisyaratkan akan menjadi bagian dari pengalaman imersif bagi pengunjung.
 
Selain itu, kompleks di sekitar Mukaab akan menampung 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruangan untuk ritel, dan 1,4 juta meter persegi untuk ruang kantor.
 
Meskipun progres pekerjaan tanah di lokasi Mukaab dilaporkan telah selesai 86% dan melibatkan ratusan ekskavator dan pekerja setiap hari, proyek ini tidak luput dari kritik keras. Banyak pihak, khususnya umat Muslim di seluruh dunia, mengkritik pembangunan The Mukaab karena kemiripannya yang mencolok dengan Kabah di Mekkah.

Kabah ekslusif untuk kapitalisme 

Beberapa akademisi dan jurnalis secara terbuka menyuarakan kekhawatiran bahwa proyek ini merupakan upaya untuk membangun "Kabah baru yang secara eksklusif dikhususkan untuk kapitalisme," sebuah sentimen yang dianggap mengganggu kesakralan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam.
 
Dari perspektif arsitektur, The Mukaab akan menjadi gedung pencakar langit pertama di dunia yang memiliki struktur sepenuhnya tertutup. Fasad atau muka bangunan The Mukaab akan terdiri dari bentuk-bentuk segitiga yang saling tumpang tindih, terinspirasi oleh gaya arsitektur Najd di Arab Saudi.
 
Proyek ini dijadwalkan selesai tepat waktu untuk Expo 2030, dan akan menjadi landmark yang diharapkan dapat menarik pengunjung dari seluruh dunia, mengubah wajah Riyadh menjadi kota megapolitan futuristik. Namun, bagaimana pemerintah Arab Saudi akan meredam kontroversi agama dan etika yang menyertai ambisi arsitekturalnya ini, masih menjadi pertanyaan besar.
 
(Sultan Rafly Dharmawan)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan