Kenaikan suku bunga acuan harus diikuti dengan stimulus properti. Foto: Shutterstock

Kenaikan Suku Bunga Perlu Diikuti Stimulus Properti

Medcom • 27 Oktober 2022 20:16

Jakarta: Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen pada Oktober 2022. Kenaikan tersebut dinilai bakal memperngaruhi sektor properti terutama bagi konsumen yang menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan kenaikan suku bunga BI dampaknya akan sangat terasa dan berat khususnya bagi konsumen yang menggunakan KPR karena akan mengalami kenaikan angsuran.

Namun hal itu belum dapat dipastikan karena diketahui kenaikan suku bunga BI belum diikuti oleh kenaikan suku bunga pada bank-bank penyedia KPR.

“Mungkin kita masih perlu lihat dampaknya seperti apa ketika nanti memang para bank ini juga menaikan suku bunga KPR mereka,” katanya dalam paparan, Kamis, 27 Oktober 2022.

Menurut Country Manager Rumah.com Marine Novita, kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia perlu diikuti insentif lanjutan dari pemerintah yakni DP Nol Persen.

"Sehingga stimulus DP Nol Persen bagi masyarakat harus tetap diberikan demi mempertahankan geliat positif sektor properti di tanah air," jelasnya.

Stimulus DP Nol Persen yang diluncurkan tahun lalu terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap perputaran ekonomi di sektor properti.

"Apalagi industri properti merupakan sektor strategis yang melibatkan 174 sektor lainnya dan 350 jenis industri terkait skala kecil sehingga memiliki multiplier effect bagi pemulihan ekonomi nasional," kata Marine. (Eka Putri Wahyuni)