Namun demkian masih ada titik cerah bagi pengusaha makanan dan minuman, tidak terkecuali kelas UKM. Hanya saja para pengusahanya harus lebih cermat memilih gerai dan menilik peluangnya.
"Resto atau cafe saat ini tidak hanya dituntut menyajikan menu lezat, tapi juga harus mampu menyediakan fasilitas internet dan memiliki design interior unik sehingga ramai oleh pengunjung," kata Head of Research Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia James Taylor.
Gerai di pusat perbelanjaan masih menarik dipilih. Hanya saja pastikan bahwa pusat perbelanjaan yang hendak dipilih memiliki strategi tepat menarik pengunjung dan tidak melompong.
Walau ada pusat perbelanjaan yang kini sepi, tetapi masih banyak yang bertahan. Ada keuntungan dari fenomena perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan yang memilih pusat perbelanjaan sebagai lokasi wisata keluarga dan bertemu komunitasnya.
"Di tahun-tahun ke depan tingkat okupansi diperkirakan tetap tinggi dan stabil, bisa 90 persen. Harga sewa akan meningkat setiap tahunnya," sambung James.
Head of Retail JLL Cecilia Santoso menambahkan sektor food & beverage menjadi tergolong aktif sepanjang 2017. Bahkan pola ekspansi dari F&B tidak terbatas pusat perbelanjaan, namun juga berkembang di area residensial dan gedung perkantoran.
"Adanya diskusi mengenai belanja online yang mempengaruhi penjualan toko secara bertahap sudah diantisipasi oleh para pengembang pusat perbelanjaan premium untuk membuat komposisi tenant yang lebih menarik dan mampu menarik masyarakat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan," jelas Cecilia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News