BTN telah menyalurkan KPR selama 47 tahun ke sektor informal. Foto: Kementerian PUPR
BTN telah menyalurkan KPR selama 47 tahun ke sektor informal. Foto: Kementerian PUPR

BTN Salurkan KPR Rp52 Triliun ke Sektor Informal

Rizkie Fauzian • 05 Februari 2024 08:23

Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus mengukuhkan dirinya sebagai bank yang peduli terhadap sektor informal dalam mewujudkan mimpinya memiliki rumah impian. Hal ini dibuktikan BTN dalam lima tahun terakhir, perseroan telah menyalurkan KPR ke sektor informal sekitar 133 ribu unit atau sekitar Rp22 triliun.

Jika mengacu pada data sejak BTN dipercaya sebagai bank panyalur KPR pertama kalinya pada Desember 1976 atau 47 tahun lalu, maka angkanya lebih besar lagi. BTN sejak 47 tahun lalu telah menyalurkan KPR ke sektor informal sekitar 410 ribu unit atau senilai sekitar Rp52 triliun.

“Sektor informal menjadi fokus kami dalam lima tahun terakhir. Kami telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada driver ojek online, pedagang pasar, marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Februari 2024.

Menurut Nixon, sektor pekerja informal dinilai sebagai segmen yang potensial untuk digarap bisnis jasa layanan perbankan. Selain karena jumlahnya yang sangat besar, masih banyaknya yang belum mengakses layanan keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi bank untuk bisa mencarikan solusi bagi pekerja informal.

Baca juga: BTN Targetkan Penjualan Rumah Naik 12% Didorong PPN DTP

Untuk itu, pihaknya bersama pemerintah dan BP Tapera terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja informal dalam memiliki rumah yang layak huni. Setelah sebelumnya, pemerintah menerbitkan skema KPR sektor informal dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). 

Kini BTN berkolaborasi dengan BP Tapera meluncurkan produk Tabungan BTN Rumah Tapera yang menyasar kalangan pekerja informal melalui kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Nixon menuturkan, Tabungan BTN Rumah Tapera ini dapat menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP.  “Kita harus bisa kalahkan asumsi yang selama ini menyebutkan bahwa sektor informal itu risikonya tinggi, sehingga sulit untuk mendapatkan KPR,” kata Nixon

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar. Ada sekitar 185 sub-sektor pendukung perumahan yang turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan. 

“Kemudian rumah sederhana juga memakai 90 persen produk lokal untuk membangun satu unit rumah,” ungkap Nixon.

Dari sisi tenaga kerja, sektor perumahan juga memberikan peluang untuk mengembangkan lapangan kerja di Indonesia karena rata-rata setiap 1 rumah membutuhkan 5 tenaga kerja. Artinya kalau ada 100 ribu unit rumah yang dibangun maka diperlukan tenaga kerja sebanyak 500 ribu orang.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan