Ilustrasi. Medcom.id/Rakhmat Riyandi
Ilustrasi. Medcom.id/Rakhmat Riyandi

Rencana 10 Rusunawa Bagi Warga Miskin Jateng

Budi Arista Romadhoni • 21 Juli 2018 11:34
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengupayakan rumah layak huni untuk keluarga yang berpenghasilan di bawah satu juta rupiah. Sebab, warga berpenghasilan di bawah Rp1 juta selama ini hanya bisa  bermimpi memiliki rumah bersubsidi.
 
Mereka di bawah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak bisa membeli rumah. Sebab, mereka tidak bisa dibiayai perbankan untuk memiliki hunian.
 
"Masyarakat sulit mencari syarat mutlak, seperti NPWP kemudian penghasilannya  yang masih masih di bawah sekali," kata Kepala Seksi Perumahan Umum  Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman  Jateng, Suprapta, di Semarang, Sabtu 21 Juli 2018

Suprapta mengatakan pembelian rumah menggunkan (KPR) dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) atau kredit rumah subsidi belum mampu diterapkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Jateng. Padahal, jumlah warga di bawah standar MBR masih banyak.
 
"Di Jawa Tengah masih perlu adanya sentuhan atau bantuan. Penghasilan Rp2,5 Juta masih 4,5 juta orang dan Penghasilan dibawah Rp1 juta masih 1,5 juta jiwa," kata dia.
 
Untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempersiapkan solusi dengan membangun Rumah Susun Sewa (Rusunawa). Rusunawa hak guna pakai ini akan dibangun untuk mengakomodir masyarakat berpenghasilan 1juta ke bawah
 
"Nanti pengelolaannya hak pakai atau sewa," jelasnya.
 
Rencananya, Pemprov Jateng akan membangun sepuluh twin block rusunawa. Setiap twin block dapat dihuni 70 kepala keluarga (KK). Proyek ini diperkirakan akan memakan anggaran Rp20 miliar per tower Rusunawa dan direalisasikan pada 2020.
 
"Kita bisa membantu 700 KK berpenghasilan rendah. Ini tujuannya untuk membantu masyarakat yang tak berdaya," tandasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan