Deretan gedung pencakar langit di sekeliling Bundaran HI, Jakarta. AFP Photo/Fred Dufour
Deretan gedung pencakar langit di sekeliling Bundaran HI, Jakarta. AFP Photo/Fred Dufour

Hari Perumahan Nasional 2018

Emiten properti optimis bisnis kian menggeliat

Annisa ayu artanti • 27 Agustus 2018 13:02
Jakarta: Prospek bisnis properti perumahan masih akan eksis hingga tahun depan. Perkembangan bisnis sektor properti diprediksi akan terus berkembang meskipun kondisi ekonomi sedang bergejolak.
 
Sepanjang tahun ini hingga tahun depan sektor bisnis properti menunjukan tren yang positif. "Perkembangan sektor properti tahun ini menunjukkan trend yang positif," kata Coporate Secretary PT Alam Sutera Reality Tbk, Tony Rudianto kepada Medcom.id, Kamis (23/8/2018).
 
Alam Sutera cukup optimistis dapat melewati tahun ini dengan kondisi ekonomi yang volatile dengan baik. Perusahaan memiliki strategi dengan menawarkan berbagai varian perumahan untuk memenuhi kebutuhan perumahan tersebut.

Sampai dengan Juni 2018 emiten berkode ASRI ini mecatat marketing sales Rp 2,99 triliun atau sebesar 75 persen dari target. Perusahaan pun cukup yakin target marketing sales sampai akhir tahun sebesar Rp 4 triliun bisa tercapai.
 
Terkait kenaikan suku bunga yang bisa menggerus minat kredit kepemilikan rumah (KPR), menurutnya, bunga KPR yang masih dibawah 10 persen dinilainya masih sangat menarik dengan dikombinasikan dengan ketentuan down payment (DP) sehingga minat masyarakat memiliki properti pun akan tetap tumbuh.
 
"Saya perhatikan suku bunga KPR masih menarik dibawah 10 persen dan dikombinasikan ketentuan uang muka ringan maka respon masyarakat di sektor properti masih positif," terang Tony.
 
Emiten properti optimis bisnis kian menggeliat
 
Optimisme serupa juga disampaikan Dirut PT Trimitra Propertindo Tbk, Suryadi Tan. Bisnis properti masih baik untuk tahun ini dan tahun depan. Hal itu dilihat dari aksi korporasi yakni melakukan IPO ditengah kondisi ekonomi yang volatile.
 
Perusahaan merupakan pendatang baru di lantai bursa ini menilai, gejolak ekonomi yang terjadi tidak menyurutkan niat untuk bergabung menjadi industri pasar modal.
 
"Dengan IPO kita lebih membuka kesempatan dalam bisnis maupun pengembangannya," ujar Suryadi.
 
Perusahaan berkode emiten LAND ini memiliki proyeksi marketing sales 2018 sebesar Rp 400 miliar. Posisi suku bunga saat ini telah disiasati ketika membentuk harga-harga properti yang ditawarkan.
 
"Kalau suku bunga berhubungan langsung dengan KPR, pembelian nasabah KPR dan itu dari strategi marketing itu kitat udah bikin dari pricing strategi kita, lewat promo-promo," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan