“OJK bersama-sama dengan pemerintah dan Bank Indonesia mendorong sektor properti dengan realisasi kredit sebesar Rp465,55 triliun hingga Desember 2021," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam video conference, Rabu, 2 Februari 2022.
Sinergi KSSK dapat dilihat melalui Kemenkeu yang memberikan insentif PPN untuk perumahan dilengkapi dengan OJK yang memberikan pelonggaran aset tertimbang menurut risiko (ATMR), ketentuan tarif premi asuransi dan uang muka perusahaan pembiayaan.
Kemudian BI memberikan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Ratio (LTV/FTV) dari kredit dan pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk bank yang memenuhi NPL/NPF tertentu.
Menurutnya, realisasi KPR tahun lalu yang sebesar Rp465,55 triliun menunjukkan bahwa pemulihan sudah mulai terjadi, namun masih menyisakan scaring effect.
Oleh sebab itu ia memastikan KSSK akan terus meneliti dan merumuskan langkah-langkah untuk meminimalkan scaring effect sekaligus melanjutkan pemulihan ekonomi yang lebih merata antarberbagai sektor.
"Dukungan KSSK terhadap sektor perbankan merupakan bagian dari paket kebijakan dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi. Semakin normal tingkat intermediasi oleh sektor keuangan didominasi perbankan maka pemulihan ekonomi semakin terakselerasi,” jelas Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News