Hal tersebut membuat pengembang berlomba-lomba membangun rumah dengan konsep ramah lingkungan. Tak hanya itu, pengembang juga menggunakan konsep smart home atau rumah pintar.
Direktur Rumah Umum dan Komersial Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan, konsep ramah lingkungan seharusnya tak hanya diterapkan pada rumah saja, tetapi juga pemukimannya.
"Kawasannya harus zero, misalnya dengan memanfaatkan dan menggunakan kembali air hujan. Itu akan membantu isu global terkait pemanasan global. Ini bisa kadi inisiasi," jelasnya, di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022.
Baca juga: Ini Tantangan Industri Perumahan di Tahun Depan |
Fitrah menjelaskan saat ini pemerintah tengah mengkaji perumahan subsidi dengan konsep yang lebih ramah lingkungan. Perumahan yang dijadikan percontohan tersebut berada di Palembang.
"Kita baru mulai di Palembang. Rencananya baru selesai 2023, kita baru coba di luar pulau Jawa. Kita coba dulu di Palembang nanti kita lihat hasilnya," ungkap Fitrah.
Menurut Fitrah, perumahan dengan konsep yang ramah lingkungan tentunya memiliki anggaran yang lebih tinggi. Sehingga harga jualnya lebih tinggi dari rumah subsidi lainnya.
"Sekarang kita uji coba dulu di Palembang. Karena akan ada kenaikan harga rumah, makanya kita coba dulu. Tahun depan akan kita lihat lagi, nanti baru dicoba di pulau Jawa," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News