Dilansir CNN.com, munculnya korona menyebabkan upaya restorasi terhenti. Fokus Pemerintah Prancis saat ini menangani penyebaran korona yang sudah merenggut ribuan nyawa di Prancis.
Seluruh aktivitas di Kota Paris terhenti sejak pemerintah mengumumkan lockdown, 16 Maret lalu. Proses restorasi, sejatinya sudah dimulai beberapa bulan lalu, namun belum sepenuhnya rampung.
Perwakilan khusus Presiden Emmanuel Macron, Jenderal militer Jean-Louis Georgelin tak menjamin proses restorasi selesai dalam waktu dekat. Proses rekonstruksi memasuki tahap rumit seperti memastikan kondisi struktur kubah langit-langit.
Selain itu, proses menghapus perancah juga dilakukan yang sebelumnya meleleh karena terbakar. Ditambah lagi, debu timbal sisa-sisa kebakaran yang menimbulkan risiko kontaminasi.
Sementara itu, Direktur laboratorium, Aline Magnien dari Laboratorium Penelitian Monumen Sejarah (LRMH), dengan nada optimistis bulan lalu, mengatakan kepada majalah Science bahwa "jantung Notre Dame" telah diselamatkan.
"Yang penting bukan atap dan brankasnya, seperti tempat perlindungan yang mereka lindungi. Notre Dame akan dipulihkan. Karya seni, batu, dan kaca patri akan dibersihkan dan akan lebih bercahaya dan cantik dari sebelumnya," ujarnya.
Pembongkaran perancah dijadwalkan selesai pada Juni tahun ini. Meskipun Kementerian Kebudayaan Prancis belum memastikan selesai tepat waktu setelah pekerjaan ditangguhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News