Jakarta: Green Day siap menggelar konser di Carnaval Ancol, Jakarta pada Sabtu, 15 Februari 2025. Billie Joe Armstrong sebagai lead vocalist telah mengumpulkan kekayaan yang fantastis dari musik, tur, royalti, hingga bisnis pribadinya.
Rumah besar milik vokalis Green Day itu tidak dibangun di Boulevard of Broken Dreams. Bekerja sama dengan arsitek Mark Becker, rumah yang dibangun khusus pada 1997 seluas 642 meter persegi itu adalah rumah Armstrong selama era album American Idiot, 21st Century Breakdown, dan Warning.
Sementara itu, sang rocker menjual rumah itu seharga USD4,85 juta atau Rp79 miliar (kurs Rp16.380) di 2009. Rumah ini sempat dijual seharga USD6,5 juta (Rp106 miliar). Rumah itu telah diperbarui oleh pemilik sementaranya, studio rumah yang luas dan kamar mandi yang mencolok di sebelahnya sebagian besar tetap seperti yang ditinggalkan Armstrong.
Rumah itu dibangun di lahan seluas setengah hektar yang terkenal sebagai bekas lokasi Red Gate Mansion tahun 1911 di Manchester Drive, Upper Rockridge, Oakland, California.
Baca juga: Rekomendasi Hotel Dekat Carnaval Ancol, Venue Konser Green Day |
Rumah besar sempat terbakar saat kebakaran Oakland Hills pada 1991. Meskipun beberapa susunan batu bata asli dapat terlihat di tangga halaman depan dan teras samping, hunian ini memiliki lima kamar tidur, lima setengah kamar mandi, kolam renang, dan pemandangan seluruh teluk yang menakjubkan.
Bagi yang menyukai tinggal di dalam ruangan dan berjemur di studio, fasilitas rekaman rumah ini menakjubkan juga. Terletak di lantai pertama dan dapat diakses melalui pintu masuk luar yang terpisah, studio ini memiliki ruang kontrol, ruang pertunjukan langsung yang cukup besar, dan tiga bilik isolasi kedap suara untuk merekam kabinet gitar sebagai bilik latihan.
Meskipun semua peralatan di ruang kontrol sudah lama hilang, digantikan dengan meja biliar, perawatan akustik, hingga panel difusi yang ekstensif tetap ada dengan sejumlah saluran udara khusus. Kamu juga dapat melihat panel soffit di lantai kayu yang menunjukkan tempat kabel tersembunyi untuk konsol dan rak tempel atau mesin pita akan dipasang.
Di sebelah studio, terdapat kamar tidur tamu dan ruang media atau ruang tamu yang membuat lantai pertama berpotensi menjadi kamar tamu tersendiri untuk musisi tamu yang datang atau teknisi studio internal. Tentu saja, kamar tamu memerlukan kamar mandi yang dilapisi dengan pamflet konser kuno dari kancah punk San Francisco yang kini akan menjadi arsip sejarah Rock and Roll Hall of Fame.
Adapun bilik pancuran yang sepenuhnya berubin juga berfungsi sebagai ruang gema untuk studio di beberapa titik. Kabar terbarunya rumah ini tidak dijual lagi pada Desember 2020 seharga USD6,2 juta (Rp101 miliar). (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di